TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Aerojasa Cargo (KirimAja). Melalui kerja sama ini, 48 ribu gerai UMKM di bawah Aprindo dapat menikmati fasilitas pengiriman logistik yang disediakan oleh anak perusahaan Garuda Indonesia Group itu.
“48 ribu gerai UMKM di bawah Aprindo akan bekerja sama dengan KirimAja di domestik dan internasional,” ujar Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Aprindo, Roy Nicholas Mandey di Kantor Aprindo, Jakarta Selatan, Senin, 3 Juni 2024.
Roy menjelaskan, kerja sama dengan KirimAja diperlukan mengingat ritel merupakan bisnis supply change (mata rantai). Dalam supply change, produsen merupakan sektor hulu sementara ritel sektor hilir. "Di antara hulu dan hilir, sektor logistik berperan menggabungkan keduanya. “Betapa strategisnya faktor logistik,” kata dia.
Dalam fungsi keseharian peritel Indonesia, Roy menyatakan peritel harus naik kelas. Untuk mewujudkan itu, dia mengaku mendorong anggota Aprindo untuk meningkatkan ekspor hingga ke mancanegara. Dengan adanya KirimAja, kata Roy, dia berharap dapat memfasilitasi pengiriman barang-barang yang diekspor.
Meski tak menutup peluang mendistribusikan barang melalui jalur darat dan laut, Roy menuturkan, jalur udara merupakan jalur yang tercepat. Di antara barang-barang yang diekspor, dia memperkirakan 80 persen di antaranya merupakan makanan dan minuman.
Dalam kerja sama itu, Roy mengungkapkan ada dua skema, yakni B2B (business to business) dan B2C (business to corporate). Dari skema B2B, para anggota Aprindo dapat menikmati benefit KirimAja, termasuk harga dan layanan khusus. Sementara skema B2C memungkinkan para anggota Aprindo memiliki aplikasi ritel yang dapat diakses oleh seluruh anggota, dengan diberi penanda khusus.
Pilihan Editor: HIPMI Sebut Politikus Golkar Erwin Aksa Cocok Jadi Kepala Otorita IKN yang Baru