TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia memprediksi kinerja penjualan eceran bulan Maret 2024 tetap tumbuh. Perkiraan ini tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Maret 2024 sebesar 222,8 atau tumbuh 3,5 persen secara tahunan.
Berdasarkan survei penjualan eceran BI, peningkatan IPR ditopang oleh pertumbuhan penjualan subkelompok sandang, kelompok suku cadang dan aksesoris, serta kelompok bahan bakar kendaraan bermotor. BI melakukan survei bulanan terhadap sekitar 700 pengecer di 10 kota untuk menggali informasi dini mengenai pergerakan produk domestik bruto dari sisi konsumsi.
Secara bulanan, penjualan eceran diperkirakan meningkat dengan pertumbuhan sebesar 4,1 persen. Peningkatan ini sejalan dengan peningkatan aktivitas masyarakat saat bulan Ramadan, persiapan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri serta program potongan harga.
"Seluruh kelompok diperkirakan berada pada zona ekspansi, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada kelompok peralatan informasi dan komunikasi, diikuti subkelompok sandang dan kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya," kata Asisten Gubernur BI Bidang Komunikasi, Erwin Haryono, dalam keterangan tertulis pada Rabu, 17 April 2024.
Pertumbuhan IPR kelompok suku cadang dan aksesoris sebesar 5,8 persen secara bulanan. Kemudian kelompok makanan, minuman dan tembakau 3,2 persen serta kelompok bahan bakar kendaraan bermotor 2,6 persen.
Kelompok peralatan informasi dan komunikasi tumbuh 13 persen, perlengkapan rumah tangga lainnya 6,1 persen, serta barang budaya dan rekreasi tumbuh 4,3 persen. Lalu kelompok barang lainnya tumbuh 8,7 persen dan barang lainnya subkelompok sandang tumbuh 11,1 persen pada Maret 2024.
Sementara dari sisi harga, BI memperkirakan tekanan inflasi pada Mei dan Agustus 2024 menurun. Hal tersebut tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum atau IEH Mei dan Agustus 2024 yang tercatat sebesar 146,1 dan 146,9. Angka ini lebih rendah dari IEH bulan sebelumnya yang mencapai 165,9 dan 146,7.
"Prakiraan penurunan IEH pada Mei 2024 terutama seiring dengan normalisasi aktivitas masyarakat pasca HBKN Idul Fitri," kata dia.
Pilihan Editor: Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Solar Panel IKN hingga Digitalisasi