1. Ini Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi usai Serangan Iran ke Israel
Konflik antar negara Timur Tengah sedang memanas setelah Iran melancarkan serangan ke Israel pada Sabtu malam, 13 April 2024. Ketegangan situasi geopolitik ini dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengadakan rapat bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara serta jajaran eselon I Kemenkeu. Mulai dari Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo, Direktur Jenderal Anggaran Isa Rachmatawarta, hingga Staf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo.
Pertemuan tersebut berlangsung pada Minggu malam, 14 April 2024. Menurut Sri Mulyani, perkembangan situasi ekonomi, keuangan global, dan tensi geopolitik saat ini sangat tinggi. Gerakannya pun cepat dan dinamis.
Berita selengkapnya baca di sini.
2. Rupiah Melemah Imbas Konflik Iran-Israel, Diklaim Lebih Baik dari Malaysia
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal pelemahan rupiah di tengah konflik Iran dan Israel. Meski terjadi pelemahan, Airlangga mengklaim nilai tukar rupiah terhadal dolar Amerika Serikat (dolar AS) masih lebih baik dibandingkan mata uang beberapa negara di Asia.
"Kalau bandingkan dengan berbagai negara lain relatif kita sedikit lebih baik dari Malaysia juga dari Cina," ujarnya di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat pada Selasa, 16 April 2024.
Sedangkan negara lain yang mengalami depresiasi lebih dibandingkan Indonesia, kata Airlangga, antara lain Korea Selatan dan Thailand. Tetapi secara umum, dia menilai perekonomian Indonesia masih kuat, dengan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen, neraca perdagangan surplus, dan cadangan devisa masih kuat atau sekitar US$ 136 miliar.
Berita selengkapnya baca di sini.
Selanjutnya: 3. IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia....