TEMPO.CO, Medan - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberi bantuan pangan cadangan beras pemerintah kepada ratusan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Labuhanbatu dan Padanglawas, Sumatera Utara.
Jokowi mengatakan bantuan akan diberikan lagi pada April, Mei, Juni, dan terus diberikan sepanjang kondisi APBN memungkinkan.
Bantuan beras menjadi salah satu langkah pemerintah menjaga stabilitas pangan. Program dimulai pada Januari dan akan berlanjut sampai Juni 2024. Setiap KPM mendapat jatah 10 kilogram. Menurut Jokowi, perubahan iklim menjadi salah satu penyebab meningkatnya harga beras dunia.
"Kalau APBN-nya memungkinkan, setelah Juni akan dilanjutkan, tapi saya enggak janji, ya... Nanti saya lihat lagi, APBN kira-kira cukup, diteruskan. Setuju, ya..." kata Jokowi yang datang bersama Penjabat Gubernur Sumut Hassanudin, Jumat, 15 Maret 2024.
Menurut Jokowi, mengurus beras untuk 270 juta penduduk Indonesia sangat sulit. Setiap tahun butuh 31 juta ton. Kalau negara lain, penduduknya 10 juta sampai 20 juta, lebih mudah. Penduduk Indonesia, sudah banyak, tersebar di 17 ribu pulau, dari Sabang sampai Merauke.
"Untuk 31 juta ton, kalau produksi petani banyak, kita tenang. Kayak kemarin, musim keringnya panjang, nanamnya mundur. Kalau hujannya terlalu lebat, ada yang kena banjir," ucapnya.
Selanjutnya: Penjabat Gubernur Sumut Hassanudin menambahkan, bantuan dari pemerintah....