Keduanya berkolaborasi untuk memanfaatkan sampah menjadi bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dengan area operasi pertama di Jawa Timur, sehingga bisa meningkatkan bauran energi terbarukan di PLN.
Sedangkan PLN Icon Plus menggandeng startup Kanggo untuk menyediakan solusi jasa pertukangan pada platform Marketplace di aplikasi PLN Mobile. Selain memudahkan pelanggan PLN untuk mendapatkan layanan pertukangan, kerja sama ini diharapkan meningkatkan penyerapan tenaga kerja pertukangan Indonesia.
Adapun PT Haleyora Power berkolaborasi dengan perusahaan rintisan Imajin yang bergerak di industri manufaktur on demand. Kerja sama ini memudahkan usaha manufaktur skala kecil dan menengah Indonesia dalam memanfaatkan mesin-mesin canggih yang dimiliki oleh PLN untuk meningkatkan kualitas, serta Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) produk lokal Indonesia.
Selain itu, lanjut Hartanto, sinergi PLN dengan empat startup ini diharapkan bisa berkontribusi menyediakan solusi bagi permasalahan lokal. Dia juga berharap kerja sama ini tak berhenti sampai di sini, namun akan dilanjutkan ke tingkat yang lebih luas lagi.
"Bukan hanya nanti bekerja sama dengan empat startup, tapi ke depan kita akan berusaha untuk membangun ekosistem bersama-sama dan menikmati perkembangan industri energi ini secara bersama-sama," ujar Hartanto.
Dia melanjutkan, kerja sama ini juga menjadi sejarah baru bagi PLN. Oleh sebab itu, dia berharap kerja sama ke depan bisa lebih baik.
"Sekali lagi ini bukan cerita akhir PLN dengan startup," tutur Hartanto. "Tahun 2024, kami sudah menyiapkan program yang besar daripada 2023. Intinya adalah kami ingin menjadi rumah besar dari episentrum pengembangan startup Indonesia."
Pilihan Editor: Kereta Cepat Whoosh Jadi Tranportasi Liburan, KCIC: Dongkrak Kunjungan Wisata di Bandung