TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan pemerintah Indonesia masih menegosiasi bunga utang atas cost overrun (pembengkakan biaya) proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung alias Whoosh ke pemerintah Cina. Kedua negara telah menyepakati cost overrun proyek yang dikelola PT Kereta Cepat Indonesia China atau PT KCIC sebesar US$ 1,2 miliar.
“Bunganya kisarannya 3,5-4 persen, lagi negosiasi,” ujar Kartika di Kantor InJourney, Sarinah, Jakarta Pusat, pada Selasa, 3 Oktober 2023.
Baca Juga:
Menurut dia, final term sheet (lembar kerja akhir) akan segera dikeluarkan, karena bergantung dengan penjaminannya. Dia menargetkan bahwa lembar kerja akhir akan dikeluarkan pekan ini. “Tapi bunganya sekitar 3,6-3,7 persen, lah,” ucap pria yang akrab disapa Tiko tersebut.
Penjaminan tersebut diatur dalam diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 89 tahun 2023 yang diteken Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Di mana pemerintah memberikan jaminan atas utang untuk menutupi cost overrun percepatan penyelenggaraan prasarana dan sarana proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Namun, terbitnya aturan tersebut dinilai telah melenceng dari perencanaan dan justru merugikan Indonesia. Awalnya, proyek ini digadang-gadang akan menguntungkan Indonesia. Namun, ternyata proyek kereta cepat justru menyisakan beban negara karena utang ke Cina dikenakan bunga cukup tinggi dan belakangan mesti dijamin oleh negara.
Hal itu disampaikan oleh ekonom, yang juga Direktur Indonesia Development and Islamic Studies (IDEAS) Yusuf Wibisono. Menurut Yusuf, penandatanganan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 89 Tahun 2023, telah membuat Indonesia benar-benar masuk dalam jebakan utang Cina.
“Pemerintah terpaksa menuruti seluruh keinginan pihak Cina agar proyek ini selesai dan tidak mangkrak,” ujar dia melalui pesan WhatsApp Rabu, 20 September 2023.
Selanjutnya: Yusuf mengatakan penjaminan itu justru membebani ...