TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengklaim harga beras sudah tidak melonjak. Menurutnya, harga beras di beberapa wilayah sudah turun. Tetapi ia tak menampik masih ada yang melampaui batas harga eceran tertinggi (HET) Rp 10.900 per kilogram.
"(Jika ingin) sesuai HET beras Bulog dong, kalau premium nggak bisa, terserah pasar lah," kata Zulhas saat ditemui di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat pada Jumat, 22 September 2023.
Ia menganjurkan agar masyarakat membeli beras Bulog yang dibanderol Rp 10.900 per kilogram atau Rp 54.500 per kemasan 5 kilogram. Sama halnya dengan minyak goreng bersubsidi merek MinyaKita Rp 14.000 untuk menyeimbangkan kenaikan harga minyak goreng premium.
"Kalau mau standar harga pemerintah di seluruh Indonesia ada, beras Bulog dari pemerintah, bagus berasnya," kata dia.
Adapun harga beras berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional atau PIHPS, harga beras medium secara nasional per 22 September 2023 naik 0,35 persen sebesar Rp 14.300 per kilogram. Harga beras kualitas super atau premium pun naik 0,32 persen menjadi Rp 15.650.
Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) pun mencatat harga beras medium naik 0,46 persen menjadi Rp 13.040 per kilogram. Beras premium juga melonjak 0,48 persen Rp 14.650 per kilogram.
Sebelumnya, pemerintah telah menggelontorkan bantuan sosial atau bansos beras untuk meredam kenaikan harga beras. Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori menilai harga beras akan tertahan apabila bansos dikombinasikan dengan operasi pasar atau program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Jika volume SPHP cukup besar, menurutnya, harga beras bakal tertahan tidak naik.
"Untuk membuat harga turun, dugaan saya, sulit. Karena pasokan ke pasar dari panen sudah menurun sejak Juli lalu," kata dia.
Hal ini mengacu pada bansos beras periode Maret-Mei yang penyalurannya mundur sampai Juni 2023. Kala itu harga beras tertahan tidak naik. Jika naik pun, tuturnya, kenaikanya tipis. Bahkan inflasi beras pun terkendali hingga menjadi penyebab deflasi.
Presiden Joko Widodo alias Jokowi juga telah memerintahkan agar Pasar Beras Induk Cipinang juga dibanjiri oleh beras Bulog. Dengan meningkatnya volume SPHP, Jokowi menargetkan harga beras akan turun pada dua hingga tiga minggu ke depan.
Pilihan Editor: Ikatan Pedagang Pasar: HET Beras Tidak Ada Urgensinya