TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyayangkan kejadian kebakaran lahan di Blok Savana Lembah Watangan atau Bukit Teletubbies Kawasan Wisata Gunung Bromo.
Adapun insiden tersebut terjadi gara-gara penggunaan flare oleh pengunjung ketika melakukan sesi pemotretan pranikah pada Rabu, 6 September 2023.
"Tidak hanya merusak alam, hal ini juga menyebabkan kawasan wisata Bromo harus ditutup sementara, sehingga berimbas kepada wisatawan dan para pelaku pariwisata yang ada di sana," kata Sandiaga dalam unggahannya di Twitter @sandiuno pada Jumat, 8 September 2023.
Sandiaga pun mengimbau agar hal serupa tidak terulang kembali. Dia juga berterima kasih dan mengapresiasi pihak kepolisian yang bergerak cepat menangani kasus ini. "Kita semua harus lebih sadar untuk menjaga kelestarian alam dan destinasi wisata. Demi terciptanya lapangan kerja dan peluang usaha yang berkelanjutan," kata Sandiaga.
Buntut kejadian kebakaran ini, polisi telah memeriksa 6 saksi dan menetapkan manajer wedding organizer (WO) sebagai tersangka. Menurut keterangan Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana, saat memasuki kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, tersangka tidak memiliki Surat Izin Memasuki Kawasan Konservasi (Simaksi).
"Dengan adanya kejadian kebakaran itu, kami sangat menyayangkan karena banyak pihak dirugikan," kata Wisnu, dikutip Tempo dari Antara. "Kami tentunya sangat serius dalam menindak tegas para pelaku yang melakukan pembakaran, baik hutan maupun lahan."
RIRI RAHAYU | ANTARA
Pilihan Editor: Target Penumpang Kereta Cepat Jakarta-Bandung Turun, Pakar: Sudah Pasti Pengaruhi Arus Kas KCIC