Oleh sebab itu, saya berulang kali menyampaikan kepemimpinan mendatang sangat menentukan masa depan Indonesia. Ini bukan tentang siapa presidennya, bukan itu. Tapi apakah sanggup atau tidak untuk bekerja sesuai dengan yang sudah dimulai?
Apakah berani atau tidak? Mampu konsisten atau tidak? Karena yang dibutuhkan adalah napas panjang karena kita tidak sedang jalan-jalan sore. Kita juga tidak sedang lari sprint, tapi kita harusnya lari marathon untuk mencapai Indonesia Emas.
Bapak dan ibu yang saya muliakan.
Tantangan ke depan tidaklah mudah. Pilihan kebijakan akan semakin sulit sehingga butuh keberanian dan kepercayaan untuk mengambil keputusan yang sulit dan tidak populer. Oleh sebab itu, menurut saya, pemimpin itu harus punya public trust. Bisa berjalan atau tidaknya suatu kebijakan, bisa diikuti atau tidaknya sebuah keputusan. Ini adalah modal politik dalam memimpin sebuah bangsa.
Selain itu, pemimpin juga membutuhkan dukungan dan kerjasama dari seluruh komponen bangsa. Oleh sebab itu, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pimpinan lembaga tinggi negara, para ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemimpin adat, kepada guru, budayawan, tenaga kesehatan, awak media, partai politik, politisi, aparat pemerintah, TNI (Tentara Nasional Indonesia), Polri (Kepolisian Negara Republik Indonesia), serta kepada seluruh lapisan masyarakat yang memberikan dukungan.
Saya juga menghargai upaya MPR dalam memperkokoh pondasi kebangsaan, meningkatkan pemahaman ideologi bangsa, mengkaji substansi dan bentuk hukum pokok haluan negara, serta menguatkan kerjasama internasional untuk menyumbang pada pemecahan persoalan global.
Dukungan DPR juga sangat luar biasa dalam mendukung reformasi struktural, mendukung perbaikan tata kelola pemerintahan, menghindari penyelewengan pengelolaan keuangan negara, dan mempersiapkan pelaksanaan Pemilu 2024.
DPD sesuai dengan kewenangannya juga aktif menyerap aspirasi masyarakat daerah, berperan dalam penyusunan beberapa RUU (Rancangan Undang-Undang), dan juga menelaah sistem tata negara.
Kontribusi BPK juga sangat signifikan dalam mendorong pertanggungjawaban anggaran dan perbaikan berkelanjutan program prioritas nasional.
Upaya Mahkamah Agung dalam menciptakan keadilan patut diapresiasi dengan melalui peningkatan transparansi peradilan, pengembangan sistem peradilan berbasis elektronik, serta percepatan proses penanganan perkara dengan biaya terjangkau.
Mahkamah Konstitusi juga terbukti semakin cepat dalam menyelesaikan perkara, transparan dalam persidangan, dan mempermudah pelayanan para pencari keadilan. Komisi Yudisial terus aktif melaksanakan advokasi pelatihan dan investigasi, menjatuhkan sanksi tegas terhadap hakim yang melanggar, keluhuran martabat, dan perilaku hakim.
Selain itu, saya juga mengucapkan terima kasih kepada Bank Indonesia, OJK (Otoritas Jasa Keuangan), LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), Ombudsman, KPU (Komisi Pemilihan Umum), Bawaslu (Badan Pengawas Pemilihan Umum), Komnas HAM, dan lembaga nasional lainnya yang telah berkontribusi sesuai peran dan kewenangannya.
Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, senantiasa mempermudah usaha kita dalam meraih Indonesia Maju. Marilah kita bersatu padu terus melaju untuk indonesia Maju.
Dirgahayu Republik Indonesia!
Dirgahayu Negeri Pancasila!
Merdeka! Merdeka! Merdeka!
MELYNDA DWI PUSPITA
Pilihan Editor: Jokowi Alokasikan Rp493,5 Triliun di RAPBN 2024 untuk Percepat Penurunan Kemiskinan