Menurut Didiek, tahap ini merupakan upaya untuk melakukan sosialisasi dan edukasi bagi calon penumpang. Serta uji coba sistem tiketing termasuk di dalamnya sistem pembayaran integrasi antarmoda, aksesabilitas, fasilitas pelayanan, dan pengaturan parkir LRT Jabodebek.
“Kegiatan ini merupakan upaya untuk mendukung persiapan operasi secara komersial yang akan dilaksanakan pada 18 Agustus 2023,” ucap Didiek.
PT KAI, dia berujar, mengucapkan terima kasih kepada Menteri Perhubungan dan jajarannya, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kemeterian BUMN, dan Kementerian Keuangan. Termasuk kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat, serta seluruh pihak yang terlibat dalam pembangunan LRT Jabodebek.
Sesuai amanat dalam Perpres Nomor 49 Tahun 2017, kata Didiek, PT KAI diberi penugasan oleh pemerintah untuk menyelengarakan prasarana dan sarana LRT Jabodebek. “Bekerja sama dengan beberapa BUMN, mulai dari pembangunan atau pengadaan, pengoperasian, perawatan, dan penguasaan aset sarana dan prasarana proyek LRT Jabidebek,” kata dia.
Dia juga menuturkan, proyek LRT Jabodebek terbagi dalam 3 lintas pelayanan. Pertama, Stasiun Cawang menuju Stasiun Harjamukti merupakan lintas pelayanan sepanjang 14,89 kilometer.
Kedua, lintas pelayanan LRT dari Stasiun Cawang menuju Stasiun Dukuh Atas sepanjang 11,05 kilometer.“Ketiga Stasiun Cawang menuju Stasiun Jatimulya di Bekasi Timur sepanjang 18,49 kilometer,” tutur Didiek.
Pilihan Editor: Begini Perbedaan Anggaran Proyek LRT Jabodebek dan LRT Palembang