Di Asia Tenggara (SEA), Kaspersky memantau sedikit penurunan pada 2022 secara keseluruhan. Perusahaan keamanan siber global mengamati 64.080 phishing kripto di wilayah tersebut tahun lalu, 15 persen lebih rendah dari angka tahun 2021.
Penurunan phishing kripto terutama terdeteksi di Singapura (turun 74 persen), Thailand (turun 51 persen), dan Vietnam (turun 15 persen). Namun jenis ancaman ini terus meningkat di Filipina (naik 170 persen), Indonesia (naik 26 persen), dan Malaysia (naik 4 persen).
“Asia Tenggara adalah rumah bagi beragam negara dan terus memimpin secara global dalam hal adopsi aset kripto,” ucap Managing Director untuk Asia Pasifik di Kaspersky, Chris Connell.
Menurut Connell, dengan pemain play-to-earn yang sangat aktif, ditambah penggunaan aset kripto di negara-negara dengan pekerja luar negeri yang tinggi, dia melihat lebih banyak pengadopsi di wilayah ini. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan pola pikir yang mengutamakan perlindungan terhadap serangan. “Yang terkait dengan teknologi bermanfaat ini,” ujar Connell.
Pilihan Editor: Menteri PUPR Sebut Progres Pembangunan Fisik IKN Sudah 25 Persen, Istana Presiden 8 Persen
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini