TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah laporan dari perusahaan keamanan siber, Kaspersky, mengungkap lanskap ancaman keuangan mengalami perubahan signifikan pada 2022. Serangan terhadap keuangan tradisional, seperti PC perbankan dan mobile malware, menjadi semakin jarang, penjahat dunia maya atau hacker telah mengalihkan perhatian mereka ke ranah baru, termasuk industri kripto.
“Pada 2022, phishing (upaya untuk mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik pengelabuan) aset kripto meningkat secara signifikan dan dimasukkan sebagai kategori terpisah. Angkanya mencapai 5.040.520,” ujar pakar keamanan di Kaspersky Olga Svistunova, lewat keterangan tertulis, dikutip pada Sabtu, 15 April 2023.
Angka tersebut meningkat 40 persen dibandingkan pada tahun 2021 dengan total serangan 3.596.437. Namun, kata Olga Svistunova, masih belum jelas apakah tren tersebut akan berlanjut, dan ini akan bergantung pada kepercayaan pengguna terhadap aset kripto.
Data ini berkorelasi dengan pengalaman pengguna dengan ancaman aset kripto yang dieksplorasi oleh Kaspersky awal tahun ini—setiap orang ketujuh yang disurvei terkena dampak phishing aset kripto. Terlepas dari masalah yang terjadi di pasar aset kripto selama enam bulan terakhir, di benak banyak orang, kripto tetap menjadi simbol untuk memperoleh kekayaan secara cepat dengan usaha minimal.
“Oleh karena itu, aliran scammers yang memanfaatkan topik ini tidak akan pernah berhenti. Untuk memikat korban ke dalam jaringan mereka, penipu terus membuat skenario baru dan lebih menarik," tutur Olga Svistunova.
Selanjutnya: Di Asia Tenggara (SEA), Kaspersky memantau....