"Sesungguhnya koperasi itu close loop karena kami hanya melayani anggota. Delapan koperasi yang menurut pemerintah merugikan rakyat itu, saya pikir bisnisnya harus dilihat lagi," ujar General Manager Induk Koperasi Kredit (Inkopdit) atau Credit Union tersebut.
Selain KSP Indosurya, koperasi lain yang mengalami gagal bayar adalah KSP Sejahtera Bersama, KSP Pracico Inti Sejahtera, KSPPS Pracico Inti Utama, KSP Intidana, Koperasi Jasa Wahana Berkah Sentosa, KSP Lima Garuda, dan KSP Timur Pratama Indonesia.
Lebih jauh, Stephanus lalu membagikan pengalaman pribadinya. Sebelum ramai soal kasus KSP Indosurya, ia mengaku hanya tahu Indosurya sebagai money changer atau penyedia layanan jual beli mata uang.
"Saya kaget. Sedangkan dari sisi ilmu investasi saja, investasi currency (mata uang) itu tingkat risikonya paling tinggi," ucap Stephanus.
Kalaupun dana diputar oleh KSP Indosurya, menurut dia, seharusnya dikembalikan lagi pada fungsi intermediasi keuangan koperasi yang intinya penyaluran dana simpanan anggota, dari yang berlebih dana ke yang kekurangan dana. "Hal-hal itu juga tetap harus berputar di dalam anggota."
Pilihan Editor: Koperasi Bermasalah Terus Bermunculan, Ini Tiga Dampaknya ke Masyarakat
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.