TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Universitas Pasundan Bandung Rully Indrawan mengungkap dampak munculnya sejumlah koperasi yang bermasalah di Indonesia kepada masyarakat. “Dampaknya pada masyarakat ada tiga,” ujar dia kepada Tempo pada Selasa, 21 Februari 2023.
Mantan Sekretaris Menteri Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah itu kemudian menjelaskan dampak koperasi bermasalah ke masyarakat.
1. Hilangnya kepercayaan pada koperasi secara masif.
Menurut Rully, banyaknya koperasi bermasalah akan membuat Indonesia bakal kehilangan modal sosial untuk pembangunan.
2. Memunculkan kesan lemahnya peran pemerintah dalam melindungi hak-hak masyarakat.
Rully menilai dampak bermunculannya koperasi bermasalah bakal memunculkan kesan peran pemerintah yang lemah.
3. Menimbulkan keraguan atas niat baik pendirian koperasi.
Berikutnya adalah sampak yang paling berbahaya akibat masifnya koperasi bermasalah yakni menimbulkan keraguan atas niat baik para pendiri bangsa dalam menegakan demokrasi ekonomi melalui koperasi.
"Bisa dilihat-lihat pasal 33 UUD 1945 sebelum diamanden,” kata Rully.
Pernyataan Rully merespons data Kementerian Koperasi dan UKM soal delapan koperasi yang bermasalah karena gagal bayar. Koperasi itu yakni Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sejahtera Bersama, KSP Indosurya, KSP Pracico Inti Utama, KSP Pracico Inti Sejahtera, KSP Intidana, Koperasi Jasa Wahana Berkah Sentosa, KSP Lima Garuda, KSP Timur Pratama Indonesia.
Terus bermunculannya kasus koperasi bermasalah ini juga ditanggapi oleh Ketua Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis (Akses) Suroto. Ia menuturkan, dampak dari munculnya koperasi bermasalah ini semakin membuat masyarakat sulit mempercayai koperasi. “Tapi juga sebagai batu uji bagi koperasi-koperasi yang benar,” tutur dia.
Selanjutnya: Jika melihat modus yang terus berkembang,...