TEMPO.CO, Jakarta - Investor kawakan Lo Kheng Hong pernah mengalami kerugian saat berinvestasi di pasar saham. Bahkan, investasi Lo Kheng Hong pernah menguap hingga 85 persen.
Berbicara dalam Podcast Hermanto Tanoko, investor yang akrab disapa Pak Lo ini menuturkan, uangnya pernah hilang 85 persen karena krisis ekonomi tahun 1997-1998. Menurut Pak Lo, krisis tersebut membuat harga-harga saham turun tajam.
"Krisis 1997-1998, cukup berat. Selain krisis politik, suku bunga 70 persen, ada kerusuhan, saham juga turun tajam. Uang saya hilang 85 persen," kata Pak Lo dalam Podcast Hermanto Tanoko, dikutip Rabu 1 Juni 2022.
Menurut pengakuannya, saat itu dia sudah tidak bekerja lagi, dengan istri yang seorang ibu rumah tangga. Sisa uang yang dimilikinya hanya 15 persen.
Namun, Lo Kheng Hong atau LKH mengakui, ketika dirinya kehilangan uang banyak, dia tidak merasa stres dan sedih. LKH menuturkan tidak berfokus pada uangnya yang hilang, tetapi fokus ke uang yang tersisa.
"Saya punya rumah, enggak punya utang, uang masih ada sisa 15 persen, disyukuri saja. Tapi akhirnya ketika saya membeli saham kembali saya dapat saham wonderful company, yang dijual di harga bajaj waktu itu, PT United Tractors Tbk. (UNTR)," ujar LKH.
Saham selama Enam Tahun