TEMPO.CO, Tangerang -AirNav Indonesia menerima banyak laporan dari pilot dan masyarakat terkait aktivitas balon udara liar yang terbang bebas hingga ketinggian 35.000 kaki (10,600 meter di atas permukaan air laut) di ruang udara di atas Pulau Jawa dan sekitarnya pada hari H Lebaran 2022.
Sekretaris Perusahaan Airnav Indonesia Rosedi mengatakan AirNav terus meningkatkan awareness terhadap aktivitas balon udara liar. "Mengingat potensi dampaknya terhadap operasional navigasi penerbangan menjadi kewaspadaan dan tanggung jawab seluruh stakeholder penerbangan," ujarnya Rabu 4 April 2022.
AirNav, kata Rosedi, berkoordinasi dan berperan serta secara intensif dengan stakeholder penerbangan, diantaranya dengan sejumlah Pemerintah Daerah, Polri, TNI Angkatan Udara (TNI AU) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaui Direktorat Keamanan Penerbangan (Dirkampen), Direktorat Navigasi Penerbangan (Dirnavpen), Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III Surabaya (Otban III), dan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali (Otban IV) untuk memantau laporan aktivitas balon udara liar dan melakukan langkah-langkah antisipatif dan pencegahan potensi bahaya balon udara liar bagi penerbangan.
"Dengan melakukan sosialisasi dan edukasi masyarakat dan sweeping ke sejumlah wilayah yang diperkirakan menjadi daerah asal balon udara liar."
AirNav akan melaporkan informasi terkini, terutama kepada para pengguna jasa untuk memastikan pelayanan navigasi penerbangan diberikan dengan sebaik-baiknya.
Sejak 2 Mei 2022 atau hari H Lebaran, Airnav menerima sejumlah laporan spesifik terkait aktifitas balon udara liar. Berikut diantaranya :
a. 07.00 WIB: 3 buah balon di sebelah barat poin SRONO dengan ketinggian 7.000 kaki (laporan Pilot Batik Air rute Jakarta - Banyuwangi)