TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan atau Mendag Muhammad Lutfi mengklaim tren harga minyak goreng curah kian menurun menjelang Lebaran 1443 Hijriah. Ia menyebut harga komoditas tersebut sudah melorot 3 persen ketimbang sepekan lalu.
"Jadi kalau dibanding bulan lalu, harga masih 7 persen lebih tinggi. Tapi dibanding minggu lalu sudah turun 3 persen dari Rp 16.700 (per liter) ke hampir Rp 16 ribu (per liter)," ujar Lutfi saat meninjau harga kebutuhan pokok di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis, 14 April 2022.
Harga minyak goreng curah melejit di pasar-pasar tradisional. Di pelbagai daerah, harga minyak curah bahkan menyentuh Rp 20 ribu per liter atau jauh meninggalkan harga eceran tertingginya (HET) yang ditetapkan Rp 14 ribu per liter.
Kenaikan harga terjadi setelah pemerintah melepaskan harga minyak goreng kemasan ke mekanisme pasar. Sejak itu, minyak goreng curah langka di pasaran.
Lutfi menjamin harga kebutuhan memasak ini akan terus semakin membaik dan mendekati HET. Apalagi, kata dia, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian telah memastikan bahwa stok minyak curah yang didistribusikan ke pasar cukup untuk menampung kebutuhan.
"Ini semestinya situasinya terus membaik. Mudah-mudahan sesuai harga HET sebelum Lebaran," katanya.
Selain memantau harga minyak goreng, Lutfi menyoroti harga-harga kebutuhan pokok lain. Mantan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat itu memastikan saat ini harga terjaga dan masih stabil.
"Harga gula meski naik, tapi harga cukup terjaga. Harga cabai dan bawang turun, lumayan turunnya. Kemudian telur dan ayam juga cenderung turun," tutur Mendag.
Baca: Menteri ESDM Isyaratkan Tarif Listrik Naik Tahun Ini, Bakal Hemat Rp 16 Triliun
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.