TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan bercerita soal keterlibatan anggota polisi dalam lembaga investasi bernama FX Family yang bermasalah di Kecamatan Paguat, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo. Dahlan menyebut dua polisi yaitu Kepala Kepolisian Sektor Paguat dan seorang polisi berpangkat Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda).
Dahlan memulai ceritanya dengan menuliskan Paguat yang terletak di bibir Teluk Tomini, 3 jam perjalanan dari Gorontalo. Menurut dia, hal yang membuat Paguat terkenal adalah Kapolsek di sana, yaitu YM, yang disebutnya merangkap menjadi admin investasi FX Family lewat komputer.
"Belakangan investasi itu bermasalah: ribuan orang jadi korban," tulis Dahlan dalam cerita berjudul "Investasi Paguat" di portal disway.id yang terbit pada Rabu, 15 Desember 2021. Tak hanya bermasalah, Dahlan menyebut investasi ini ilegal.
Akibat masalah ini, Dahlan menyebut para korban langsung mendatangi kediaman salah satu polisi yang diduga terlibat di perumahan dinas Polsek, yang hanya berbatas tembok dengan Markas Polsek Paguat. "Ramai-ramai minta pengembalian investasi," tulis Dahlan.
Jika Kapolsek Paguat disebut sebagai admin, Dahlan mengatakan pemiliknya adalah polisi berpangkat Aipda, yang merupakan anak buah Kapolsek. Polisi berpangkat Aipda itu, kata Dahlan, orang Gorontalo asli. Dahlan tak merinci jabatan polisi berpangkat Aipda itu di Polsek Paguat. Tapi ia menyebut polisi tersebut sekarang sudah dinyatakan buron dan masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) kepolisian sejak Jumat, 10 Desember 2021.
Menurut Dahlan, FX Family sudah terkenal di seluruh Gorontalo, tidak hanya di Paguat. Lembaga ini, kata dia, punya admin di beberapa kabupaten di provinsi tersebut. "Bahkan yang di kota Gorontalo lebih dari satu admin," ujarnya.