Di samping vaksin yang ditanggung pemerintah, sejumlah perusahaan farmasi akan menyiapkan kerja sama untuk imunisasi secara mandiri. Meski demikian, pengadaan vaksin mandiri tetap dikontrol oleh Kementerian Kesehatan dan Bio Farma.
Produsen vaksin Cansino, Cansino Biologics, akan menyediakan 100 ribu dosis vaksin (single dose) untuk Indonesia yang rencananya mulai masuk ke Tanah Air pada awal November. Jumlah tersebut rencananya akan bertambah sekitar 15 hingga 20 juta sampai 2021.
Pemerintah baru saja menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Cina serta jajarannya terkait kerja sama vaksi. Pertemuan diadakan pada akhir pekan lalu di Yunan, yang juga dihadiri pimpinan perusahaan produsen vaksin Covid-19, yakni Cansino, Sinovac, dan G42-Sinopharm.
Berdasarkan persamuhan itu, perusahaan Sinovac Biotech Ltd yang memproduksi vaksin Sinovac bakal memasok 3 juta dosis vaksin untuk Indonesia hingga akhir Desember 2020 dengan komitmen pengiriman 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) pada pekan pertama November dan 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) pada pekan pertama Desember 2020. Sinovac pun berkomitmen menyediakan 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk.
Sedangkan produsen vaksin Cansino, Cansino Biologics, akan menyediakan 100 ribu dosis vaksin (single dose) untuk Indonesia yang rencananya mulai masuk ke Tanah Air pada awal November. Jumlah tersebut rencananya akan bertambah sekitar 15 hingga 20 juta sampai 2021.
Adapun G42-Sinopharm bakal menyediakan vaksin sebanyak 15 juta dosis vaksin (dual dose). Sekitar 5 juta dosis akan mulai datang pada November 2020 dan sisanya masuk secara bertahap hingga akhir 2020. Sedangkan untuk 2021, produsen vaksin Sinopharm mengusahakan penyediaan 50 juta dosis.
Baca: Terawan: Pemerintah Tanggung Biaya Vaksin Covid-19 untuk 2 Kelompok Masyarakat