TEMPO.CO, Jakarta - Setelah perang dagang AS-Cina mereda, pergerakan Rupiah diprediksi akan cenderung terapresiasi terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini. Rupiah diperkirakan akan bergerak di kisaran Rp 14.080 hingga Rp 14.180 per dolar Amerika Serikat.
BACA: IHSG dan Rupiah Sukses Menguat 3 Hari Beruntun
"Secara teknikal, terlihat pola long black closing bozu candle pada USD-IDR Daily chart. Hal ini mengindikasikan adanya potensi penguatan Rupiah terhadap dolar AS," kata Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta melalui pesan WhatsApp, Kamis, 4 Juli 2019.
Nafan mengatakan, faktor eksternal akan lebih dominan dalam mempengaruhi pergerakan rupiah. Meredanya tensi perang dagang antara AS dengan Cina setelah pertemuan kedua pemimpin negara itu di ajang KTT G20, diyakini akan menopang pergerakan Rupiah.
Di sisi lain, menurut Nafan, pergerakan dolar AS akan menghadapi minimnya sentimen positif mengingat market AS akan merayakan hari libur nasional. Hari ini, 4 Juli adalah peringatan Independence Day Amerika Serikat.
Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kemarin terpantau melemah. Dalam situs resmi Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR, tercatat nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS di angka Rp 14.160 pada 3 Juli 2019.
BACA: Rupiah Sedikit Tertekan, Analis: Didorong Faktor Eksternal
Nilai tukar Rupiah tersebut menunjukkan penguatan 20 poin dari nilai sebelumnya yang sebesar Rp 14.140 pada 2 Juli 2019. Sedangkan pada 3 Juli 2019, kurs jual US$ 1 terhadap Rupiah sebesar Rp 14.231 dan kurs beli Rp 14.089.
HENDARTYO HANGGI