TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengutuk adanya aksi vandalisme yang dilakukan di rangkaian kereta Mass Rapid Transportation atau MRT di Depo Induk MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Ia tak habis pikir, MRT yang seharusnya dijaga untuk kepentingan masyarakat malah dirusak.
"Saya prihatin, tertunduk dan tidak habis pikir kok bisa tega-teganya mencoret-coret itu. Saya mengutuk kegiatan itu," kata Budi di Gelora Bung Karno, Ahad, 23 September 2018.
Ia menyerahkan kepada pihak kepolisian untuk mencari dan menangkap pelaku vandalisme itu. "Pasti ada sanksi pidananya, saya nggak tau apa, saya serahkan ke polisi," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Sektor Cilandak Komisaris Prayitno mengatakan hasil dari pemeriksaan saksi dan CCTV belum banyak membantu untuk mengetahui jejak pelaku corat-coret dengan cat semprot itu terhadap gerbong-gerbong MRT. Sebab CCTV yang terdapat di kantor MRT berjarak 200 meter dari titik yang diduga tempat pelaku masuk ke dalam depo.
Menurut Prayitno, pelaku sangat mudah masuk ke dalam depo karena sebagian temboknya rendah sekitar 2,5 meter. Untuk mencegah kejadian ini terulang, polisi menyarankan agar tembok dibuat lebih tinggi.
Lebih lanjut, Budi Karya meminta agar pihak MRT lebih berhati-hati dan lebih meningkatkan keamanan di depo. Ia berharap kejadian ini merupakan kejadian terakhir dan tidak ada kejadian serupa terulang kembali.
"Saya yakin kejadian ini kita jadikan contoh satu hal yang buruk sekali, sikap seseorg yang buruk. Saya kecewa."
KARTIKA ANGGRAENI | IMAM HAMDI