TEMPO.CO, Jakarta - Pergerakan nilai tukar rupiah berakhir melemah pada perdagangan hari ini, Selasa, 9 Mei 2017. Rupiah ditutup melemah 0,43 persen atau 57 poin ke Rp 13.352 per dolar AS, setelah dibuka dengan pelemahan 0,18 persen atau 24 poin di posisi 13.319.
Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp 13.313 – Rp 13.365 per dolar AS. Adapun pada perdagangan Senin, 8 Mei 2017, rupiah ditutup menguat 0,26 persen atau 35 poin ke posisi 13.295 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama sore ini terpantau lanjut menguat 0,34 persen atau 0,339 poin ke 99,399 pada pukul 16.34 WIB.
Sebelumnya indeks dolar dibuka dengan kenaikan tipis 0,06 persen atau 0,064 poin di level 99,124, setelah pada perdagangan kemarin ditutup menguat 0,42 persen di posisi 99,060.
Dolar AS menguat di saat para investor mencermati prospek untuk kenaikan suku bunga AS serta komentar dari sejumlah pejabat The Federal Reserve, termasuk Ketua Fed wilayah Cleveland Loretta Mester.
“Dalam keadaan ini, dimana kita terus melakukan progres terhadap tujuan kita, kita perlu menaikkan suku bunga, karena jika tidak anda akan tertinggal dan kemudian hasilnya tidak pernah baik,” ujar Mester.
Menurut Jingyi Pan, market strategist untuk IG Asia, komentar Mester memperkuat pesan bahwa The Fed berada di arah untuk menaikkan suku bunga acuannya dengan latar belakang kondisi ekonomi yang positif. “Hal ini jelas memberi dukungan bagi penguatan dolar AS,” katanya.
Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini bersama dengan hampir seluruh mata uang lainnya di Asia. Won Korea Selatan memimpin pelemahan kurs Asia sebesar 0,68%, diikuti oleh rupee India dengan 0,53 persen dan rupiah.