TEMPO.CO, Jakarta - Analis PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan laju Rupiah berpotensi menguat pada perdagangan hari ini. Rupiah diperkirakan bergerak pada kisaran support Rp 13.336 dan resisten Rp 13.285.
Reza mengatakan rupiah menemukan momentum pembuka peluang kenaikan pasca-rilis data-data ekonomi yang direspons positif. "Untuk itu, tetap cermati berbagai sentimen yang ada dan diharapkan penguatan ini dapat terjaga," katanya seperti dilansir dari keterangan tertulis, Rabu, 3 Mei 2017.
Baca: Kurs Tengah Terapresiasi ke Rp 13.320, Mayoritas Kurs Asia Kuat
Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin merilis data-data ekonomi. Salah satunya inflasi April 2017 yang sebesar 0,09 persen. Reza mengatakan laju rupiah mampu berbalik menguat salah satunya karena rilis inflasi tersebut.
Baca: Sri Mulyani Sebut Inflasi April Pencapaian yang Bagus
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah ditutup menguat di level Rp 13.316 per dolar Amerika. Data Bloomberg pun menunjukkan penguatan rupiah di level Rp 13.312 per dolar Amerika. Sedangkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia mencatat rupiah tertahan di level Rp 13.316 per dolar Amerika.
Penguatan rupiah kemarin terjadi saat dolar Amerika menguat. Reza mengatakan dolar menghijau karena imbas kenaikan imbal hasil US Treasury setelah Menteri Keuangan Amerika memberikan komentarnya terhadap kemungkinan penerbitan ultra-long term bond.
Di sisi lain, laju euro masih bergerak variatif. Pelaku pasar masih menanti hasil pemilihan lanjutan Presiden Prancis. Dalam putaran pertama. Emmanuel Macron, calon yang mendukung demokrasi dan Eurozone, diindikasikan memperoleh suara terbanyak.
VINDRY FLORENTIN