TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasionan (PPN) Bambang Brodjonegoro kalah dalam ajang pemilihan presiden Dana Internasional untuk Pengembangan Agrikultural atau International Fund for Agricultural Development (IFAD).
Bambang menyampaikan kabar tersebut sore tadi di kantornya. “IFAD enggak jadi,” kata dia, Jumat, 17 Februari 2017.
Baca : Agar Jalankan 2 Fungsi, Tol Semarang - Demak Didesain Ulang
Ia tidak menjelaskan secara detil alasannya melainkan menjawab dengan candaan. "Karena negara maju senengnya sama orang Afrika," kata dia. Candaan tersebut merujuk kepada pemenang pemilihan presiden IFAD yaitu Gilbert Fossoun Houngbo, mantan Perdana Menteri Togo.
Baca : Pelabuhan Kuala Tanjung Beroperasi Semester II 2017
Bambang berhasil terpilih menjadi kandidat Presiden IFAD bersama 7 calon lainnya setelah melalui syarat administrasi yang ketat. Mereka berasal dari Dominika, Italia, Maroko, Meksiko, Swiss, Turki, dan Togo. Kandidat kemudian mengerucut menyisakan Bambang dan Gilbert hingga pada 15 Februari lalu Gilbert ditunjuk sebagai presiden.
IFAD merupakan lembaga yang dibawahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). IFAD berkantor pusat di Roma. Lembaga tersebut bergerak dalam pendanaan internasional untuk pembangunan sektor pertanian.
Bambang termotivasi mengikuti seleksi Presiden IFAD agar bisa menduduki jabatan di lembaga internasional. "Belum pernah ada orang Indonesia di pucuk pimpinan lembaga internasional, bagian dari sistem United Nation (Perserikatan Bangsa-Bangsa)," kata dia.
VINDRY FLORENTIN