TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menghitung dampak ekonomi langsung perhelatan Rapat Rutin IMF - World Bank bisa mencapai Rp 5,9 triliun sepanjang 2017 - 2018.
Baca juga: IMF - World Bank Meeting Digelar, Ekonomi Bali Tumbuh 65,4 Persen
"Terutama dengan adanya investasi infrastruktur sebesar Rp 3 triliun untuk 2017-2018," ujar Bambang di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin, 17 September 2018.
Apalagi nantinya infrastruktur itu tak hanya digunakan untuk acara pertemuan rutin tersebut, melainkan untuk kegiatan-kegiatan lain ke depannya. Menjelang gelaran akbar itu pemerintah memacu pembangunan sejumlah infrastruktur di Bali, seperti underpass Ngurah Rai, Pelabuhan Benoa, sampai perampungan patung Garuda Wisnu Kencana.
Selain meraih dampak langsung dari investasi infrastruktur, Bambang mengatakan manfaat juga akan diperoleh dari pengeluaran pengunjung mancanegara dan domestik setidaknya Rp 1,1 triliun.
"Tentunya ini akan kembali ke panitia nasional agar pengeluaran peserta bisa lebih besar lagi, perkiraan satu orang wisatawan mancanegara bisa mengeluarkan US$ 150 per hari di luar akomodasi dan travel," kata Bambang.
Menurut Bambang, pertemuan nanti akan dihadiri 189 negara dengan 19.800 peserta, terdiri dari 5.050 peserta delegasi, dan 14.750 non-delegasi. Bila dilihat dari daerah asalnya, ia memprediksi ada 13 ribu peserta mancanegara dan 1.750 perserta domestik.
Perkiraan lama tinggal peserta adalah 9 hari, yaitu 6 hari saat penyelenggaraan, 2 hari sebelum acara, dan satu hari setelah acara. "Ini masih perkiraan konservatif," tutur Bambang
Bambang berharap semua pihak bisa memaksimalkan acara ini untuk pariwisata, baik menambah wisatawan dan mengenalkan destinasi wisata Indonesia.
"Khususnya di Lombok agar Lombok bisa memperoleh pendapatan setelah gempa. Kami akan melakukan studi kasus yang kasusnya pada 400 UMKM," kata Bambang sekaligus menutup bahwa angka-angka itu masih bersifat estimasi.
Ia berjanji akan menjelaskan hasil dampak acara ini setelah pelaksanaannya nanti melalui riset yang terencana. Menurut Bambang, kegiatan ini juga akan membuat pertumbuhan ekonomi bali terdongkrak ke angka 6,54 persen. "Tambahannya itu dari sektor konstruksi, hotel, makanan minuman," tutur Bambang lagi.
Ia melanjutkan bahwa jumlah kesempatan kerja bertambah sebanyak 32.700 akibat rapat IMF - World Bank. Begitu pula dengan upah riil yang naik 1,13 persen, serta kesempatan kerja naik 1,26 persen. "Jadi kita bisa lihat betapa luar bisa dampak mega meetings ini," kata bekas Menteri Keuangan ini.