TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan kembali melanjutkan program revitalisasi Sungai Citarum pada Februari 2018. Menteri Pembangunan dan Perencanaan Nasional/ Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengatakan revitasasi tidak hanya sekadar mengurangi sampah tetapi juga pencemaran air limbah.
"Revitalisasi Sungai Citarum akan menggunakan roadmap yang sudah disiapkan pada waktu itu. Tapi lebih banyak fokus kepada penanganan pencemaran sungai terutama di hulunya," kata Bambang seusai mengikuti Rapat Koordinasi Revitalisasi Sungai Citarum di Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta, Kamis, 11 Januari 2018.
Baca juga: Menko Luhut Binsar Pimpin Langsung Pembenahan Sungai Citarum
Sebelumnya program revitalisasi Sungai Citarum dicanangkan akan selesai 2025. Namun, di tengah jalan sejak 2013 program tersebut mulai mengalami kemandegan.
Menurut Bambang, salah satu penyebab mandegnya program revitalisasi karena tidak adanya lembaga yang menjadi pemimpin program ini. Sebab, banyak sekali lembaga pemerintah baik di level pusat maupun daerah yang ikut terlibat dalam program ini.
"Jadi harus ada satu komando dan komando ini yang didorong oleh Pak Menteri Koordinator Kemaritiman," ucap Bambang.
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan mengatakan pihaknya sangat bersyukur program ini bisa berlanjut. Menurutnya, selama ini sudah banyak pihak termasuk jajaran di bawahnya bekerja untuk melakukan revitalisasi ini namun belum bisa maksimal lantaran kurang kerja sama.
"Selama ini masing-masing sektor sudah bekerja, yang belum terjadi kerja sama. Nah ini sejarah baru kita kerja bersama normalisasi Citarum dari hulu sampai hilir kerja bersama seluruh sektor dan instansi terlibat seluruhnya," ujar dia.
Terkait anggaran dana program ini Aher - sapaan Ahmad Heryawan - enggan membeberkannya. Ia malah menyuruh awak media menanyakannya kepada Menteri Bambang Brodjonegoro.
"Anggaranya tanya menteri Bappenas sangat amat rinci dan menyeluruh. Yang jelas nilainya harus triliun gak bisa miliaran," ujar Aher.
Sungai Citarum sepanjang 300 km melintang dari Gunung Wayang, Bandung dan bermuara di Karawang. Di sungai terpanjang di Jawa Barat ini, ada tiga bendungan besar yakni Jatiluhur, Cirata dan Saguling. Lebih dari 500 pabrik besar berada di pinggirannya, sehingga Citarum disebut sebagai salah satu sungai paling tercemar di dunia.