Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Green Bonds Bisa Jadi Alternatif Pembiayaan Selain APBN

image-gnews
Penerbitan Surat Utang Bakal Capai Target
Penerbitan Surat Utang Bakal Capai Target
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Unit Tim Fasilitas Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA Center) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) memfasilitasi kerja sama green bonds (obligasi hijau) antara PT Efek Beragun Aset dan The Climate Bonds Initiative. Kerja sama yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman ini (Memorandum of Understanding/MoU) green bondss.

Chief Executive Officer PINA Ekoputro Adijayanto mengatakan kerja sama ini merupakan upaya pemerintah mendukung pertumbuhan investasi dan pembangunan infrastruktur yang memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan di Indonesia.

"Sebagai upaya promosi dan edukasi kepada masyarakat tentang green bonds Indonesia, ini merupakan terobosan yang baik dan penting," kata Eko di kantor Bappenas, Jakarta, Senin, 5 Februari 2018.

Eko menyampaikan, ke depannya kerja sama ini akan memungkinkan lembaga infrastruktur dan keuangan di Indonesia memperoleh pembiayaan investasi melalui surat utang berwawasan lingkungan. Adapun jika diperuntukkan proyek infrastruktur, skema obligasi atau efek beragun aset dapat dipilih sebagai alternatif lantaran proyeknya berjangka panjang.

Dia memaparkan, ada 34 proyek infrastruktur senilai Rp 348,2 triliun dalam daftar PINA saat ini. Proyek tersebut terdiri dari 19 proyek jalan tol, 4 proyek penerbangan baik bandar udara maupun pesawat, 10 proyek pembangkit dan transmisi listrik, dan 1 proyek pariwisata.

CEO Climate Bonds Initiative Sean Kidney mengaku siap berkontribusi melalui kerja sama ini. Dia berujar, proyek infrastruktur berwawasan lingkungan memerlukan kontribusi modal dari investor luar negeri dan domestik. Adapun skema green bonds telah banyak digunakan di berbagai negara dalam pengembangan infrastruktur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di sektor perkeretaapian, ada China Railway Corp, Indian Railways, dan Korea Railways yang masing-masingnya senilai US$ 222 miliar, US$ 14,7 miliar, dan US$ 10 miliar. Meksiko juga menggunakan skema ini untuk sektor kebandarudaraan sebesar US$ 2 miliar. "Kemitraan ini bertujuan membuat aliran investasi berwawasan lingkungan," ujar Sean.

Sean menuturkan, pasar green bonds meningkat hingga 78 persen pada 2017. Adapun total nilai obligasi hijau ini yakni US$ 155,5 miliar yang mencakup lebih dari 1500 obligasi dari 37 negara dan melibatkan 239 issuer.

President Director PT EBA Indonesia Yudhi Ismail mengatakan pihaknya tengah mengkaji proyek-proyek yang berpotensi menerima pembiayaan melalui skema green bonds ini. Tiga yang cukup berpotensi yakni seaport, railway, dan airport. Adapun ketiga proyek yang tengah dikaji yakni Pelabuhan New Tanjung Priok, Bandar Udara Kertajati, dan Pembangkit Listrik Tenaga Air Jatiluhur.

"Itu yang pasti ada tiga. Ada juga suplai air minum yang bisa masuk kategori green, tetapi harus dikaji lebih dalam," ujar Yudi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terapkan Sustainable Finance, Kredit Berkelanjutan BRI Bertumbuh

14 Juni 2023

Terapkan Sustainable Finance, Kredit Berkelanjutan BRI Bertumbuh

Penyaluran kredit berkelanjutan BRI naik sebesar 11,1 persen yoy. Kinerja tersebut membuat BRI yakin menjadi market leader dalam penerapan ESG.


BNI Berupaya Tingkatkan Portofolio Berkelanjutan

3 Maret 2023

Dokumen BNI.
BNI Go Green -- Milenial BNI dalam Program Penanaman Pohon di Pantai Anyer ini, Minggu (27/3/2022).
BNI Berupaya Tingkatkan Portofolio Berkelanjutan

Optimisme peningkatan portofolio berkelanjutan ditunjang oleh meningkatnya kesadaran para pengusaha dalam menerapkan operasional hijau.


Cari Pendanaan US$ 800 Juta Lebih, Bank Mandiri Terbitkan Green Bonds Tahun Depan

2 November 2022

Gedung Bank Mandiri, di Jl. Gatot Subroto, Jakarta.
Cari Pendanaan US$ 800 Juta Lebih, Bank Mandiri Terbitkan Green Bonds Tahun Depan

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berencana kembali menerbitkan utang untuk mendukung pendanaan pada proyek-proyek berkelanjutan atau berwawasan lingukungan.


Green Bond BRI Kelebihan Permintaan 4,4 Kali

7 Juli 2022

Green Bond BRI Kelebihan Permintaan 4,4 Kali

Oversubscribed menunjukkan antusiasme para investor untuk membeli instrumen-instrumen yang merealisasikan green economy.


BRI Ajak Masyarakat Investasi dan Selamatkan Bumi

4 Juli 2022

Gedung BRI di Jakarta.
BRI Ajak Masyarakat Investasi dan Selamatkan Bumi

Masyarakat dapat melakukan pemesanan pembelian green bond dalam jumlah sekurang-kurangnya Rp5 juta atau kelipatannya.


Pengamat Apresiasi BRI Terbitkan Green Bond

28 Juni 2022

Pengamat Apresiasi BRI Terbitkan Green Bond

Target penghimpunan dana sebesar Rp15 triliun dengan jumlah emisi Tahap I Tahun 2022 sebanyak-banyaknya Rp5 triliun.


Pengamat Sebut BRI Kuat di Bidang ESG

28 Juni 2022

Gedung BRI di Jakarta
Pengamat Sebut BRI Kuat di Bidang ESG

Dengan pengalaman pada sustainability bond, BRI diyakini mampu menarik investor.


BRI Tegaskan Komitmen Keuangan Berkelanjutan dengan Green Bond

24 Juni 2022

Terbitkan Green Bond Rp.5 Triliun, BRI Tegaskan Sebagai Market Leader ESG Company di Indonesia
BRI Tegaskan Komitmen Keuangan Berkelanjutan dengan Green Bond

Dari Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Bank BRI dengan menargetkan penghimpunan dana sebesar Rp15. Triliun.


Green Bond Efektif, BNI Siap Lanjutkan Pembiayaan

23 Juni 2022

Green Bond Efektif, BNI Siap Lanjutkan Pembiayaan

BNI akan melakukan pembiayaan kembali proyek-proyek dalam kategori Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan.


Boom Comodity Bantu Kinerja Bank

20 Mei 2022

Sejumlah sektor yang mengalami pemulihan, seperti sektor pertambangan, transportasi, pergudangan, konstruksi, dan perdagangan
Boom Comodity Bantu Kinerja Bank

Kenaikan sejumlah komoditas seperti kelapa sawit dan batu bara terkerek oleh pandemi dan kondisi geopolitik.