TEMPO.CO, SEMARANG - Pemerintah memutuskan mendesain ulang jalur tol Semarang-Demak. Perencanaan ulang dilakukan mengingat jalur tol itu akan memiliki dua fungsi.
"Kementerian PU (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) mengganti jalur Tol Semarang-Demak sehingga nanti dilewatkan pinggir laut," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Jumat, 17 Februari 2017.
Baca : Dirumahkan, Ribuan Pekerja Freeport Akan Gelar Unjuk Rasa
Dengan dibangunnya Tol Semarang-Demak dengan posisi di tepi laut itu, maka Kota Semarang akan terhubung dengan Kabupaten Demak. Tol juga akan menjadi sabuk pantai guna membendung limpasan air laut ke daratan atau rob.
Baca : Pertamina: Tidak Ada Pipa Migas di Wonocolo Bojonegoro
Menurut Ganjar, keputusan pemerintah mendesain ulang jalur itu lebih baik karena Tol Semarang-Demak mempunyai fungsi ganda. "Mudah-mudahan ini bisa segera dikerjakan karena (pengerjaannya) butuh waktu dua hingga tiga tahun," ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebutkan anggaran yang dialokasikan pemerintah pusat untuk proyek pembangunan jalur Tol Semarang-Demak sekitar Rp 9 triliun. Aggaran yang diinvestasikan untuk pembangunan jalur Tol Semarang-Demak itu tidak hanya mencakup jalan tol, tetapi juga proyek yang berkaitan. "Juga untuk mengatasi juga rob (limpasan air laut) yang terjadi di daerah Sayung, Kabupaten Demak," katanya.
Proyek pembangunan Tol Semarang-Demak direncanakan membutuhkan luasan lahan sekitar 1.887.000 meter persegi yang akan dibagi menjadi dua seksi, yakni Seksi I Kota Semarang dan Seksi II Kabupaten Demak. Di Seksi I Kota Semarang, meliputi Kecamatan Genuk, yang berada di sejumlah kelurahan, seperti Kelurahan Trimulyo, Terboyo Wetan, dan Terboyo Kulon.
Sementara untuk Seksi II Kabupaten Demak akan melintasi empat kecamatan, yakni Kecamatan Sayung, Karangtengah, Wonosalam, dan Demak Kota dengan total panjang jalan tol diperkirakan mencapai 24 kilometer.
BISNIS.COM