TEMPO.CO, Bojonegoro - Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Jawa Tengah, memastikan tidak ada pipa migas di bawah lokasi tanah retak yang didahului ledakan di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, yang mengakibatkan 11 warga mengungsi, Kamis 16 Februari 2017.
"Kecil kemungkinan disebabkan ada ledakan pipa migas, sebab tanah retak itu lokasinya jauh dari operasi," kata Manajer Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Jawa Tengah, Agus Amperiyanto, di Cepu, Jumat 17 Februari 2017.
Baca: Pertamina Gunakan Skema Gross Split di 8 Blok Migas
Agus memperkirakan tanah retak yang didahului ledakan di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, disebabkan peristiwa alam murni yang dipicu berkurangnya vegetasi di atasnya.
Hal senada disampaikan Camat Kedewan, Bojonegoro Muh. Arifin, yang menyebutkan bahwa lokasi tanah retak yang masuk wilayah pertambangan (WP) Pertamina EP Asset 4 Field Cepu itu jauh dari lokasi penambangan sumur minyak.
"Di lokasi tanah retak itu ada rumah mengelompok dan lokasinya jauh dari penambangan sumur minyak tua," jelas dia.
Sesuai perkiraannya lokasi kawasan yang terjadi tanah retak di desa setempat sekitar 5 hektare dengan kondisi, sebagian tanah ada yang turun, hingga sebuah rumah terpaksa gentingnya diturunkan.
Ahli geologi dari Yogyakarta, Hadiarso Sjoekoer, menjelaskan lokasi setempat berada di "antiklin" sehingga ketika terjadi tekanan dari bawah yang kuat mengakibatkan tanah retak yang menimbulkan suara ledakan.
Simak: Jokowi Ingin Sumatera Utara Jadi Hub Internasional
"Kalau tekanan dari bawah kuat maka bisa ke luar minyak sendiri, tetapi kalau kemudian tekanan dari bawah berkurang maka proses retakan tanah juga berhenti," ucap alumnus Universitas Gajahmada (UGM) itu.
Sesuai laporan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo menyebutkan bahwa retakan tanah di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, cukup parah dan membahayakan permukiman warga.
Penanganannya, lanjut Andik, BPBD bekerjasama dengan Pengembangan Sumber Daya Migas Cepu, Jawa Tengah, akan melakukan penelitian penyebab pasti terjadinya tanah retak di kawasan setempat, Jumat.
"Hasil penelitian akan dimanfaatkan untuk pertimbangan mengambil langkah selanjutnya," ucapnya.
Andik menambahkan BPBD bersama jajaran Muspika dan Pemdes mengungsikan 11 warga (4 kepala keluarga) yang menempati tujuh rumah di lokasi tanah retak ke lokasi yang aman dengan jarak sekitar 1 kilometer dari lokasi kejadian.
Baca: 80 Perusahaan Menawarkan Investasi Bodong
Warga penghuni rumah itu, ucapnya, mengungsi dengan membawa perabotan rumah, juga harta bendanya.
"BPBD juga memberikan bantuan sembako kepada warga yang mengungsi," ucap Andik.
ANTARA