TEMPO.CO, Jakarta - Ponsel Huawei G8 baru saja beredar di Indonesia sejak awal Desember 2015. Dalam dua pekan peredarannya, Huawei telah mencatat penjualan yang cukup besar.
"Dalam 10 hari penjualan G8 telah mencapai angka 1.000 unit," kata Ellen Angerani, Marketing Director PT Huawei Consumer Indonesia melalui rilisnya, Jumat 18 Desember 2015. Tingginya angka penjualan, menurut Ellen, terbantu oleh jalur distribusi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Huawei mengklaim telah memiliki 1.500 titik distribusi yang tersebar di pelosok nusantara. Perusahaan ini juga mengaku menyediakan layanan pasca penjualan berupa jaminan penggantian 100 persen handset baru untuk kerusakan yang terjadi dalam jangka waktu 6 bulan dari pembelian.
Huawei G8 dijual dengan harga Rp 5,4 juta. Produk ini punya kelebihan pada fitur pembacaan sidik jari yang sama seperti tipe Huawei Mate S, ponsel premium yang juga baru diluncurkan Huawei awal Desember 2015.
Produk ini juga dilengkapi dengan kamera belakang 13 megapiksel dengan autofokus BSI Kamera yang mampu membuat warna objek foto menjadi lebih terlihat. Dua fitur utama yang ditawarkan adalah Perfect Selfie dan Food Beauty.
Kamera ini menggunakan RGBW sensor yang diklaim dapat mencerahkan warna objek makanan yang difoto pengguna. Begitu juga pada penggunaan swafoto alias selfie yang digemari banyak orang.
Tak hanya itu, ponsel ini dilengkapi Anti-Shake atau fitur anti getar yang memungkinkan pengambilan gambar dalam kondisi bergerak. Juga penggunaan dual tone flash yang disebut akan membuat gambar lebih jernih dan lebih cerah mengikuti gambar asli.
MAYA NAWANGWULAN