TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan program kebijakan jangka menengah untuk meningkatkan perekonomian di Indonesia adalah penguatan inklusi keuangan.
"Ini adalah program gabungan semua elemen pemerintah yang pada intinya membuka akses lebih jauh melibatkan lapisan masyarakat," ujarnya saat memberi kuliah umum di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Depok, Senin, 9 November 2015.
Darmin mengatakan masyarakat di Indonesia, yang menggunakan sektor keuangan modern, tergolong kecil. Padahal pengguna teknologi, khususnya telepon genggam, melebihi jumlah penduduk Indonesia sendiri.
Menurut Darmin, ada beberapa catatan untuk meningkatkan program inklusi keuangan, antara lain, memperkuat sistem informasi yang bisa diakses masyarakat luas. "Saya melihat di Indonesia itu justru ponsel lebih banyak dibandingkan penduduknya. Makanya saya pikir program inklusi keuangan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya," kata dia.
Darmin berharap adanya inklusi keuangan bisa melahirkan agen-agen perbankan di berbagai daerah yang seharusnya diserap oleh masyarakat.
"Karena saya lihat lebih baik agen bank itu bukan berbentuk PT, tapi dimanfaatkan oleh pedagang-pedagang kecil, konter yang bisa jadi bagian dari sektor perbankan kita," ucapnya.
Namun, kata dia, inklusi keuangan tersebut tidak bisa masuk paket kebijakan ekonomi sekaligus. "Akan terlalu besar kalau masuk paket kebijakan. Paling dicicil," ujarnya.
BISNIS.COM