Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Maluku Utara Cari Investor Perikanan  

image-gnews
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti (kiri) dan Direktur Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Sudirman Saad (kanan), memperlihatkan ikan hasil tangkapan pada Tradisi Mane'e di pulau Intata,  kabupaten kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, 7 Mei 2015. ANTARA FOTO/Fiqman Sunandar
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti (kiri) dan Direktur Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Sudirman Saad (kanan), memperlihatkan ikan hasil tangkapan pada Tradisi Mane'e di pulau Intata, kabupaten kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, 7 Mei 2015. ANTARA FOTO/Fiqman Sunandar
Iklan

TEMPO.CO, Ambon - Wakil Gubernur Maluku Utara Muhammad Nasir berharap ada investor yang tertarik mengelola sektor perikanan laut di wilayahnya. Maluku Utara, kata dia, mempunyai potensi perikanan yang sangat menjanjikan. “Setiap tahun, nelayan kami bisa menghasilkan ikan 1 juta ton. Itu baru dari ikan tangkapan saja,” kata dia di Ambon, Senin kemarin.

Selain memenuhi permintaan pasar dalam negeri, ikan tangkapan nelayan Maluku Utara juga sudah banyak diekspor ke negara tetangga. “Unggulan kami ada tiga, yakni ikan tuna, cakalang, dan tongkol,” tutur Nasir.

Hadirnya investor dengan modal segar ini dinanti pemerintah Maluku Utara yang ingin mulai mengembangkan budi daya ikan. Dengan budi daya, Nasir optimistis produksi ikan bakal melonjak berkali lipat dari saat ini. "Kami ingin menjadi lumbung ikan nasional tapi masih ada keterbatasan," ucapnya.

Selain infrastruktur dan kebutuhan energi listrik yang jadi kendala, nelayan juga memerlukan pembiayaan untuk meningkatkan kemampuan tangkapan ikan. Menurut Sekretaris Dinas Perikanan dan Kelautan Maluku Utara Ismail, para nelayan tradisional masih memanfaatkan peralatan penunjang sederhana. Dengan peralatan yang sederhana itu, hanya 20 persen produksi tangkapan yang tergali. "Nelayan masih memanfaatkan peralatan penunjang dari kayu. Itu kurang bagus karena mesti menebang pohon," ucap Ismail.

Ismail menuturkan luas wilayah pesisir Maluku Utara yang sekitar seperdelapan dari luas wilayah pesisir Indonesia tidak seimbang dengan sumber daya nelayan sekarang. Oleh sebab itu, kehadiran investor amat dinanti untuk mengembangkan sektor maritim, khususnya budi daya ikan.

Untuk menunjang hasil tangkapan di 10 kabupaten dan kota di Maluku Utara, sudah ada 12 pelabuhan berdiri. Tiga pelabuhan utama adalah Pelabuhan Perikanan Halmahera Utara, Nusantara, dan Bacan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan pemerintah perlu mengembangkan model pembiayaan untuk membantu nelayan. "Selain itu, harus ada pembinaan klaster usaha kecil menengah," kata Agus.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kemarin mengajukan anggaran Rp 30 triliun kepada Presiden Joko Widodo. Anggaran untuk tahun 2016 itu naik sekitar tiga kali lipat dibanding alokasi anggaran tahun ini, yakni Rp 10,5 triliun. “Anggaran ini untuk industri nelayan tangkap, revitalisasi nelayan tangkap, dan budi daya ikan,” kata Susi di Istana Kepresidenan.

Susi merencanakan tambahan dana ini akan difokuskan untuk anggaran alat tangkap, perahu nelayan, pembangunan perkampungan nelayan, dan pengadaan cold storage. "Paling besar untuk industri tangkap dan budi daya," katanya.

ADITYA BUDIMAN | ALI HIDAYAT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 jam lalu

BRI dan Alipay. foto/bri.co.id dan global.alipay.com
BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.


Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

14 jam lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam acara Pertemuan Nasional Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial di Kantor KKP, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.


Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

16 jam lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersiap memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur tambahan di kantor pusat BI, Jakarta, 30 Mei 2018. Bank Indonesia memutuskan kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7-days repo rate 25 basis poin menjadi 4,75 persen untuk mengantisipasi risiko eksternal terutama kenaikan suku bunga acuan kedua The Fed pada 13 Juni mendatang. TEMPO/Tony Hartawan
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.


Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

1 hari lalu

Ilustrasi Kredit Perbankan. shutterstock.com
Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.


BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

1 hari lalu

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Panca Syurkani
BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).


BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

Pemandangan gedung bertingkat di antara kawasan Sudirman Thamrin, Jakarta, Selasa, 21 November 2023. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2023 tercatat 4,94 persen year on year (yoy). Angka tersebut turun dari kuartal sebelumnya mencapai 5,17 persen yoy, atau lebih rendah dari yang diperkirakan. TEMPO/Tony Hartawan
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.


BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

Surat Utang Negara adalah surat berharga berupa surat pengakuan utang yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh pemerintah. Berikut ulasannya. Foto: Canva
BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.


Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

4 hari lalu

Sebuah truk melintas di antara peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat 18 Agustus 2023. Pemerintah merencanakan pendapatan negara sebesar Rp2.781,3 triliun, yang terdiri dari penerimaan perpajakan Rp2.307,9 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp473,0 triliun, serta hibah sebesar Rp0,4 triliun. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.


Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

4 hari lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.


Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

4 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Rupiah ditutup melemah mendekati level Rp16.000 hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.