Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah Dorong Konsumsi Batu Bara Domestik

image-gnews
Foto udara tambang batubara yang berada di tengah hutan di sekitar Samarinda, Kalimantan Timur. ANTARA/Dedhez Anggara
Foto udara tambang batubara yang berada di tengah hutan di sekitar Samarinda, Kalimantan Timur. ANTARA/Dedhez Anggara
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – Selama ini hasil produksi batu bara Indonesia lebih banyak digunakan untuk kebutuhan ekspor. Rendahnya konsumsi domestik inilah yang menjadi alasan produsen batu bara untuk menjual batu bara ke negara lain yang membutuhkan batu bara untuk pembangkit listrik.

“Perusahaan-perusahaan dalam negeri, untuk optimalisasi profit, mereka ekspor sementara produksi yang ditampung domestik masih rendah,” kata Kasubdit Pengawasan Usaha Operasi Produksi dan Pemasaran Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Gultom Guska, dalam diskusi di kantor HIPMI, Rabu, 29 Mei 2013.

Menurut dia, tingginya ekspor juga karena dalam Undang-Undang, batu bara masih menjadi komoditas yang ditargetkan untuk menjadi pos penerimaan.

Kini, untuk meningkatkan konsumsi batu bara dalam negeri, pemerintah  menetapkan kebijakan Domestic Market Obligation (DOM). Dalam kebijakan ini tiap perusahaan diwajibkan mengkonsumsi batu bara dalam negeri. Tahun ini, pemerintah menargetkan konsumsi batu bara domestik mencapai 90 juta ton setelah adanya kebijakan DOM. “Rencananya menjadi 90 juta ton, dari yang tadinya hanya 60 juta ton,” kata Gultom.

Produksi batu bara Indonesia mencapai 370 juta ton di mana 40 persennya diperuntukkan untuk ekspor ke Cina dan India. Kedua negara ini menggunakan batu bara sebagai sumber energi pembangkit tenaga listrik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintah memperkirakan kebutuhan batu bara 2013 mencapai 74,320 juta ton untuk kepentingan dalam negeri. Sebanyak 60,49 juta ton dari kebutuhan tersebut dialokasikan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap, 0,74 juta ton digunakan untuk metalurgi. Untuk kebutuhan pupuk, semen, tekstil dan pup diperkirakan konsumsi batu bara mencapai 13,09 juta ton.

Kepala Divisi Batubara PT PLN Persero, Helmi Najamuddin, juga mengeluhkan besarnya presentase ekspor batu bara Indonesia ke luar negeri. Ia mengatakan produksi batu bara Indonesia diekspor ke beberapa negara besar seperti India, Cina, Korea Selatan, Jepang, dan Eropa. “Kalau dijual terus maka PLN bisa kesulitan mendapatkan pasokan batu bara untuk PLTU dan mau tidak mau harus impor,” katanya.

Helmi mengatakan PLN menginginkan adanya keamanan pasokan batu bara sampai 30 tahun ke depan. Hal ini, kata Helmi, untuk menjamin keberlangsungan proyek PLTU milik PLN. Helmi mengatakan tahun ini, kebutuhan batu bara PLN mencapai 64,10 juta ton. Pada 2014, ia memperkirakan kebutuhan batu bara PLN bukan tidak mungkin bisa mencapai 100 juta ton. 

ANANDA TERESIA 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


2024, PTBA Yakin Target Produksi 41,3 Juta Ton Batu Bara Tercapai

12 jam lalu

PLTU Tanjung Lalang. Instagram/Bukitasamptba
2024, PTBA Yakin Target Produksi 41,3 Juta Ton Batu Bara Tercapai

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) optimistis mampu memproduksi batu bara sebesar 41,3 juta ton di tahun 2024 ini.


Cerita Pemilik Tanah di Paser Kaltim Terdampak Tambang Batu Bara: Kebun Sawit Tidak Bisa Dipanen

1 hari lalu

Ilustrasi Batu Bara. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/nym.
Cerita Pemilik Tanah di Paser Kaltim Terdampak Tambang Batu Bara: Kebun Sawit Tidak Bisa Dipanen

Akibat aktivitas tambang batu bara, kebun sawit warga di Paser Kaltim berubah menyerupai pulau. Tak lagi bisa dipanen.


Walhi: Rencana Izin Usaha Pertambangan Bagi Ormas Bisa Perparah Kerusakan Lingkungan

2 hari lalu

Penampakan lokasi tambang timah saat konferensi pers dugaan korupsi dalam tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015 sampai 2022 di Provinsi Bangka Belitung, Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Senin, 19 Februari 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Walhi: Rencana Izin Usaha Pertambangan Bagi Ormas Bisa Perparah Kerusakan Lingkungan

Walhi mengkritik rencana pemberian izin usaha pertambangan kepada ormas keagamaan bisa picu kerusakan lingkungan lebih berat


Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

8 hari lalu

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon siap tunjukan proses pengelolaan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung.


Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

9 hari lalu

Ekonom senior Faisal Basri menghadiri diskusi film Bloody Nickel yang digelar koalisi masyarakat sipil di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada Sabtu, 4 Mei 2024. Pembahasan berfokus pada dampak buruk hilirisasi nikel yang merusak lingkungan dalam industri kendaraan listrik. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

Faisal Basri mengkritisi promosi kendaraan listrik yang selama ini tak mengungkap adanya dampak negatif lantaran masih mengandalkan batu bara


Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

9 hari lalu

Logo sepatu Bata. dok.Bata
Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.


Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

10 hari lalu

Masa dari Enter Nusantara, Market Forces  dan Greenpeace Indonesia melakukan aksi di kawasan Car Free Day, Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Minggu, 5 Mei 2024. Pada aksinya masa menyerukan kepada bank-bank National dan International untuk berhenti mendukung pendanaan energi kotor  seperti batu bara dan beralih ke energi terbarukan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

Energi kotor biasanya dihasilkan dari pengeboran, penambangan, dan pembakaran bahan bakar fosil seeperti batu bara.


Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

10 hari lalu

Koalisi dari organisasi masyarakat sipil dari Greenpeace Indonesia, Enter Nusantara, dan Market Forces menggelar aksi bersepeda di Car Free Day Jakarta pada Minggu, 5 Mei 2024. Dalam aksi ini mereka meminta agar perbankan berhenti berinvestasi terhadap energi kotor dan beralih ke energi terbarukan. Dok: Istimewa
Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.


Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

11 hari lalu

Sebuah mesin bekerja untuk mengurangi polusi dipasang di sekitar area konstruksi saat polusi udara menyelimuti wilayah Beijing, Cina, 18 Desember 2016. REUTERS/Stringer
Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.


Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

13 hari lalu

Pakar dari Indonesia dan Australia pada 30 April 2024 membahas dekarbonisasi dalam sebuah acara diskusi yang diadakan Kedutaan Besar Australia di Jakarta. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi