TEMPO.CO, Jakarta - PT Citilink Indonesia menyatakan masih menunggu kepastian dari Kementerian Perhubungan untuk mengambil alih beberapa rute Batavia Air. "Kami masih belum tahu mekanisme validasi tiketnya seperti apa," kata Vice President Marketing and Communications Citilink Indonesia, Aristo Kristandyo, saat dihubungi Tempo, Senin, 4 Februari 2013.
Ia menjelaskan, Citilink masih mempertanyakan validasi tiket yang telah dimiliki calon penumpang Batavia Air. "Karena kami kan tidak punya akses ke daftar penumpang mereka," ujarnya. Ia pun mengungkapkan, maskapai belum mengetahui pihak yang bertanggung jawab atas mekanisme validasi tersebut.
Aristo menuturkan, Citilink harus memastikan bahwa penumpang yang nanti diterbangkan maskapai tersebut memang merupakan pemegang tiket Batavia Air. Ia mengatakan masih belum ada informasi dari kurator maupun Kementerian Perhubungan mengenai mekanisme itu.
Kementerian Perhubungan menyatakan rute-rute yang selama ini dioperasikan Batavia Air akan dialihkan ke maskapai lain. "Siapa pun yang meminta akan langsung kami beri izin," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Herry Bakti Singayuda Gumay.
Ia menuturkan, akibat keputusan pailit ini, Batavia Air hanya akan memiliki 14 pesawat. Sedangkan 19 pesawat lainnya ditarik. Dari 14 pesawat itu, hanya tujuh unit yang beroperasi. Jika Batavia Air tetap mengoperasikan tujuh pesawat yang berusia tua, menurut Herry, kondisi maskapai itu akan bertambah buruk.
Kementerian Perhubungan sebenarnya sudah menduga Batavia Air akan dipailitkan. "Kami sudah tahu, pada saat Batavia Air ada rencana untuk dijual ke AirAsia," kata Herry.
Kementerian Perhubungan, menurut dia, telah mengawasi dan memanggil Batavia Air sebanyak dua kali. Herry mengatakan Batavia Air berencana untuk melakukan restrukturisasi setelah gagalnya pembelian oleh AirAsia. Ia menjelaskan, audited cash flow Batavia Air pada 2011 dalam kondisi baik. "Yang 2012, kami belum tahu, rupanya langsung drop," ujarnya.
MARIA YUNIAR
Berita terpopuler lainnya:
Yusuf Supendi: Konspirasi Suap Daging, PKS Mabuk
Anis Matta: PKS Ibarat Logo Nike
Spanduk Sapi, Anis Matta: Kami Bukan Makhluk Suci
Kisah Penguntitan Sapi Berjenggot hingga Maharani
Hanya Petinggi PKS yang Dinilai Pantas Bertobat
Terkait Penipuan, Luthfi Berutang Rp 5,5 Miliar