TEMPO.CO, Musi Banyuasin- PT Medco E&P Indonesia bakal membelanjakan dana sebesar US$ 17 juta atau setara Rp 158 miliar untuk uji coba teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) di Lapangan Kaji Semoga, Blok Rimau, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Uji coba ini dilakukan pada 6 dari 12 sumur minyak di Lapangan Kaji Semoga.
Injeksi bahan kimia berupa surfaktan dan polimer ini diharapkan dapat meningkatkan kembali produksi di lapangan yang saat ini produksinya rata-rata 13.000 barel minyak per hari. Pilot project yang akan berlangsung selama 15 bulan ini diharapkan akan meningkatkan produksi sekitar 250 barel per hari.
"Lapangan ini sudah mengalami primary dan secondary recovery. Injeksi ini salah satu harapan kami untuk dapat tetap memperpanjang sejarah Kaji Semoga dan juga untuk sumbangan kami bagi pendapatan negara," kata Presiden Direktur Medco E&P Frila B. Yaman dalam peresmian Pilot Project EOR di Lapangan Kaji Semoga, Blok Rimau, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Senin, 7 Januari 2013.
Dari hasil uji laboratorium selama 2 tahun, penerapan EOR ini dapat meningkatkan recovery factor hingga 20 persen. Peningkatan ini diperkirakan menghasilkan tambahan perolehan minyak bumi sebesar 60 juta barel.
Pihak Medco menyatakan hasil uji coba EOR dengan injeksi bahan kimia ini akan dikaji skala keekonomiannya. Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini dalam kesempatan yang sama menyatakan apresiasinya atas terobosan Medco. "Medco adalah perusahaan nasional pertama yang melakukan injeksi bahan kimia seperti ini, semoga ini menjadi awal keberhasilan," kata Rudi.
Rudi mengakui salah satu penghambat penerapan teknologi ini di lapangan-lapangan minyak tua di Indonesia adalah keterbatasan dana. Soalnya, biaya yang dibutuhkan untuk menerapkan peningkatan produksi tersier ini tidak murah. "Orang kalau disuruh EOR tidak langsung mau karena ini tidak murah dan belum tentu berhasi," kata Rudi.
BERNADETTE CHRISTINA