"Itu baru kabar. Ada lagi yang mengatakan, seakan-akan di pasar gelap. Yang jelas, menurut laporan sementara deputi atau emiten, sejauh ini normal-normal saja," kata Mustafa, hari ini.
Ia menyatakan, pada pukul 5 sore nanti manajemen Garuda dan para penjamin emisi efek (underwriter) akan melaporkan secara resmi hasil rekapitulasi penawaran saham Garuda melalui mekanisme penjatahan saham terpusat (pooling). "Hasilnya kita dengar nanti sore atau besok saat listing (pencatatan di Bursa Efek Indonesia)," ujarnya.
Sebagian hasilnya, menurut Mustafa bisa diketahui setelah rapat nanti. "Finalnya saat listing besok." Lebih lanjut, dia berharap saham Garuda dapat terserap baik dalam pooling tersebut.
Sebelumnya, Garuda telah melakukan penawaran umum saham perdana pada investor ritel lokal dengan mekanisme pooling pada tanggal 2, 4, 7, dan 8 Februari 2011. Selain di Jakarta, penawaran juga dilakukan serentak di beberapa kota, seperti Aceh, Medan, Padang, Palembang, Semarang, Surabaya, Bandung, Denpasar, Balikpapan, dan Makassar.
Sementara, pencatatan (listing) di Bursa Efek Indonesia akan dilakukan pada 11 Februari 2011. Dalam IPO ini, Garuda melepas 6.335.738.000 lembar saham atau setara dengan 26,67 persen dari total saham.
Rencananya, perolehan dana akan digunakan untuk pembelian pesawat dan pengembangan perusahaan. Pada tahun ini, Garuda berencana menambah 12 pesawat baru, yang terdiri dari sembilan B737-800NG dan tiga A330-300.
EVANA DEWI