TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk. Irfan Setiaputra mengemukakan rencana penggunaan dana penyertaan modal negara (PMN). Garuda telah resmi menerima suntikan PMN dari pemerintah senilai Rp 7,5 triliun.
Pertama, dana ini akan dipakai untuk mendukung percepatan pemulihan kinerja perusahaan. Khususnya, untuk meningkatkan dukungan operasional penerbangan.
“Kami optimistis PMN ini dapat memperkuat komitmen Garuda kepada seluruh kreditur untuk memaksimalkan pertumbuhan kinerja usaha ke depannya. Guna memberikan nilai optimal bagi kolaborasi bisnis Garuda bersama seluruh mitra usahanya,” tutur Irfan pada Selasa, 20 Desember 2022.
Dana PMN juga akan dipakai untuk program restorasi armada, pemeliharaan spare part pesawat, dan berbagai komponen pesawat lainnya. Maskapai juga akan memakai dana PMN untuk penyehatan arus kas perusahaan guna mendukung kelancaran penerbangan.
Baca: Erick Thohir Sebut Utang Garuda Turun 50 Persen: Tahun Depan Bisa Tambah Pesawat
Pada April lalu, Irfan menekankan PMN tidak akan digunakan untuk membayar utang-utang perseroan. Kala itu Irfan mengatakan dana PMN akan dipakai untuk menghidupkan maskapai-maskapai yang sebelumnya dikandangkan.
Selama pandemi Covid-19, jumlah pesawat Garuda menyusut hingga tinggal 34 unit. Sampai akhir tahun, Garuda berencana menambah jumlah armadanya menjadi 70 unit.
Irfan optimistis realisasi PMN ini akan memperkuat langkah Garuda untuk mengakselerasikan proses restrukturisasi, yang diproyeksikan dapat rampung pada akhir tahun ini. “Hal ini tentunya turut menjadi fase penting bagi upaya Garuda dalam memaksimalkan momentum bangkitnya sektor industri aviasi nasional di tahun 2023 mendatang," kata Irfan.
Pemerintah mengucurkan PMN Rp 7,5 triliun kepada maskapai pelat merah setelah perusahaan lolos penundaan kewajiban pembayawan utang (PKPU). Menurut Irfan, dukungan berkelanjutan yang diberikan pemerintah dalam fase pemulihan kinerja ini akan menjadi penanda penting atas kepercayaan negara terhadap outlook kinerja dan peran Garuda. Salah satunya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam roda perekonomian.
Irfan melanjutkan, dana PMN akan digunakan secara bertahap dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian serta pemenuhan terhadap aspek kepatuhan yang berlaku. Dia percaya dukungan dari semua pihak menjadi mandat yang perlu dijaga.
“Tentunya, kontribusi itu diselaraskan dengan komitmen Garuda untuk terus memperkuat fondasi keberlangsungan usaha, yang berorientasi pada fokus profitabilitas dan optimalisasi good corporate governance diseluruh lini bisnisnya,” ucap bos maskapai pelat merah itu.
Baca: Optimalkan Bandara Kertajati, Garuda Indonesia Operasikan Penerbangan Langsung ke Tanah Suci
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini