Menurut dia, tingginya inflasi ini masih didorong oleh faktor kenaikan harga pangan, khususnya beras dan cabai. Komoditas beras, kata dia, belum memperlihatkan tren penurunan harga hingga akhir Januari.
Namun, ia melihat harga beras mulai tertahan pada level tertentu sehingga ada kecenderungan untuk menurun dalam waktu dekat. Terlebih pemerintah mulai mendatangkan beras impor dalam waktu dekat.
Meski harganya sudah lebih rendah dari bulan lalu, capai tetap siginifikan menyumbangkan inflasi Januari. Menurutnya, tren peningkatan harga cabai pada dua minggu pertama bulan ini masih menyisakan beban inflasi kumulatif bulanan. "Harga cabai mulai turun tapi celengannya di minggu pertama dan kedua masih tinggi," kata Rusman.
Rusman mengatakan, inflasi yang mendekati 1 persen pada Januari dipastikan membuat inflasi year on year melewati 7 persen. Angka ini hampir setara dengan inflasi kumulatif tahun lalu yang mencapai 6,96 persen.
Adapun penundaan kenaikan bea masuk terhadap 57 pos tarif diharapkan bisa menahan laju inflasi. Namun dia mengingatkan pemerintah untuk menjaga komoditas yang akan diimpor. Jika pemerintah mengimpor komoditas dengan harga yang lebih tinggi dibanding harga lokal maka penghapusan tarif akan menjadi bumerang. "Karena memberikan inflasi impor."
ANTON WILLIAM