TEMPO.CO, Jakarta - Senior Director of Marketing Growth Shopee Indonesia, Monica Vionna menyatakan para pembeli di marketplace saat ini sangat menggemari cara belanja lewat live streaming maupun video. Lewat outlet itu, para pembeli kian kritis dan pintar untuk membeli produk karena bisa melihat produk secara langsung.
Lewat fitur tersebut, calon pembeli tidak hanya melihat detail produk tapi juga bisa bertanya langsung kepada penjual. Menurut dia, penjual saat ini perlu untuk mewadahi kebutuhan tersebut.
“Mereka (pembeli) semakin berevolusi ya istilahnya, awalnya cuma belanja offline, lalu pelan-pelan pindah ke online dan sekarang sekadar lihat etalase online saja tidak cukup,” kata Monica pada Selasa, 17 September 2024.
Ia menjelaskan, Shopee juga mewadahi para penjual dan pembeli untuk bertemu lewat event dan workshop. Berbagai cara ini ditempuh untuk memperbesar peluang pasar e-commerce di Indonesia yang terus tumbuh.
“E-commerce di Indonesia punya kontribusi sangat besar ke ekonomi digital,” katanya.
Pada 2023, ia memaparkan gross merchandise value (GMV) e-commerce di Indonesia 62 miliar. Bahkan diproyeksi menyentuh US$ 82 miliar pada tahun depan. “Di 2025 kami harapkan growth-nya masih sangat besar,” tuturnya.
Bahkan, live streaming di fitur Shopee Live pada program 9.9 Sale telah menggenjot penjualan UMKM hingga lima kali lipat. Bahkan, ia menuturkan produk yang dijual lewat fitur Shopee Video bisa menggenjot penjualan sampai 13 kali lipat.
“Jadi memang kami melihat namanya interaksi dan konten yang menarik bisa meningkatkan penjualan lewat fitur interaktif seperti Shopee Live dan Shopee Video,” kata Monica
Pilihan Editor: Viral Pedagang Tanah Abang Juga Minta Shopee dan Lazada Ditutup, Netizen: Ngelunjak