TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati angkat bicara soal dugaan data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang bocor.
"Saya sudah minta Dirjen Pajak dan seluruh pihak di Kemenkeu untuk melakukan evaluasi terhadap persoalannya," ujar Sri Mulyani usai menghadiri Rapat Paripurna Pengambilan Keputusan terhadap RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2025, di Jakarta, Kamis, 19 September 2024, seperti dikutip dari Antara.
Bendahara Negara itu juga menyatakan, usai evaluasi rampung, pemerintah akan segera menggelar konferensi pers dan mengumumkan hasil pemeriksaan kepada awak media. "Nanti akan disampaikan penjelasannya oleh Pak Dirjen Pajak (Suryo Utomo) dan tim IT," tuturnya.
Adapun Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Ditjen Pajak Kemenkeu Dwi Astuti menyatakan pihaknya masih mendalami kasus dugaan kebocoran data NPWP tersebut.
Dugaan bocornya data NPWP ini ramai diperbincangkan usai pendiri Ethical Hacker Indonesia Teguh Aprianto mengunggah tangkapan layar situs Breach Forums. Melalui akun X @secgron, dia menyebut sebanyak 6 juta data NPWP diperjualbelikan dalam situs itu oleh akun bernama Bjorka pada 18 September 2024.
Tak hanya NPWP, data yang juga terseret di antaranya Nomor Induk Kependudukan (NIK), alamat, nomor handphone, email, dan data-data lainnya. Adapun harga jual seluruh data itu mencapai Rp 150 juta.
Teguh lewat cuitannya juga menyebutkan data yang bocor juga termasuk milik Presiden Jokowi serta putranya Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.
Menurut Teguh, sejumlah menteri juga termasuk dalam daftar pemilik data pribadi yang juga bocor. Sejumlah menteri itu adalah Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi, Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
Selain itu, data pribadi Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan hingga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga disebut-sebut telah bocor.
Pilihan Editor: Kebocoran Data NPWP, Pakar Keamanan Siber: Reputasi Indonesia di Mata Dunia Tercoreng