TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo, yang akrab disapa Jokowi, berkantor di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara untuk pertama kalinya pada Senin, 29 Juli 2024. Namun, Jokowi menjelaskan bahwa belum ada linimasa resmi mengenai rencananya untuk terus berkantor di ibu kota baru tersebut.
Ia menyebutkan bahwa infrastruktur dasar di area gedung pemerintah masih dalam tahap pembangunan, sehingga kali ini ia melakukan “soft ngantor” di IKN.
“Ya kalau (hari ini) berkantor, ya soft ngantor. Kita melihat situasi (sampai kapan ngantor di IKN),” kata Jokowi di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dalam keterangan video, Senin, 29 Juli 2024.
Dalam pengalaman pertamanya berkantor di IKN, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa ia tidak tidur dengan nyenyak saat menginap di Istana Kepresidenan IKN Nusantara. Hal ini terjadi karena pengalaman pertama kali bermalam di tempat tersebut menjadi alasan utama yang membuatnya merasa seperti itu.
“Tadi malam saya tidur di sini. Enggak nyenyak. Saya ngomong apa adanya. Ya mungkin pertama kali aja. Masih belum apa ya.. masih belum nyenyak,” ucap Jokowi dalam keterangan video yang diterima Tempo, Senin.
Sementara itu, pihak Istana Kepresidenan menyampaikan bahwa rencana Jokowi untuk berkantor secara permanen di IKN bulan depan akan disesuaikan dengan jadwal yang ada. Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, mengungkapkan bahwa September mendatang akan banyak agenda yang melibatkan kepala negara.
“Saat ini, rencana untuk berkantor permanen di IKN sedang dipersiapkan. Pak Seskab Pramono Anung dan Pak Mensesneg Pratikno yang akan mengatur agenda tersebut,” ujar Heru di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 26 Agustus 2024. Heru juga menyebutkan bahwa Istana sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, untuk mematangkan rencana ini.
Presiden Joko Widodo kembali mencuri perhatian publik dengan aktivitasnya yang berpusat di Ibu Kota Nusantara (IKN). Langkah ini memicu banyak spekulasi mengenai tujuan sebenarnya dari keputusan tersebut. Apakah ini sekadar simbolis, atau ada maksud yang lebih besar di baliknya?
Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, menyatakan bahwa rencana Presiden Jokowi untuk berkantor di IKN sudah lama direncanakan, tanpa adanya alasan khusus atau tekanan politik. "Beliau sudah menyampaikan sejak lama keinginan untuk berkantor di IKN," ujar Heru.
Istana Kepresidenan juga menegaskan bahwa perpindahan Jokowi ke Ibu Kota Nusantara (IKN) telah direncanakan jauh sebelumnya. Heru membantah adanya anggapan bahwa langkah ini dilakukan untuk menghindari demonstrasi terkait rencana Jokowi berkantor permanen di IKN. "Haha, tidak ada kaitannya dengan menghindari demo. Seperti yang beliau sampaikan, keinginan untuk berkantor di IKN sudah ada sejak lama," ucap Heru di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 26 Agustus 2024.
Presiden Jokowi menjadi sasaran kritik publik, terutama setelah adanya revisi UU Pilkada yang memungkinkan Kaesang Pangarep, putra Jokowi, untuk maju kembali dalam pemilihan kepala daerah. Revisi ini dianggap sebagai upaya untuk mengubah putusan Mahkamah Konstitusi 70/PUU-XXII/2024.
Rencana Jokowi untuk mulai berkantor di IKN kembali diangkat oleh Menteri Pekerjaan Umum, Basuki Hadimuljono, yang juga menjabat sebagai Pj Kepala Otorita IKN. Ia menyebut bahwa Jokowi kemungkinan akan pindah ke IKN pada bulan September, setelah bandara di IKN selesai dibangun pada awal bulan depan.
Selain itu, pemerintahan Jokowi juga telah merencanakan pemindahan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke IKN mulai September 2024.
SHARISYA KUSUMA RAHMANDA | DANIEL A. FAJRI | ANDIKA DWI
Pilihan editor: Rencana Jokowi Pindah ke IKN Menunggu Landasan Pesawat dan Perkantoran Kemenko Rampung