TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong konversi kendaraan Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi kendaraan listrik khususnya bagi pengguna yang bekerja di pemerintahan. Hal itu dilakukan dengan pelatihan dan sertifikasi untuk menunjang green jobs.
“Kami dengan perusahaan otomotif, sudah bekerja sama antara lain dengan PT Toyota Motor. Sudah kami audit di industri,” kata Widyaiswara Ahli Madya Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Ahmad Khulaemi, dalam diskusi daring Road to Indonesia Energy Transition Dialogue 2024 pada Selasa, 27 Agustus 2024.
Kendati yang menjadi tulang punggungnya Kementerian Perhubungan, kata dia, tapi Kementerian ESDM mendukung dengan pelatihan dan sertifikasi serta mendaftarkan bengkel-bengkel yang diizinkan untuk mengkonversi kendaraan BBM ke listrik. “Pemerintah juga ada insentif pada masyarakat yang akan konversi dari BBM menjadi listrik,” katanya.
Untuk materi pelatihan teknis konversi motor listrik, kata Ahmad, di antaranya yakni meregulasi dan mengizinkan konversi sepeda motor BBM menjadi listrik dan teori kelistrikan sepeda motor. Kemudian, ada pula pemeriksaan dan pengujian fisik sepeda motor BBM, serta pengujian torsi maksimum, konsumsi BBM, dan emisi.
Kementerian ESDM melalui bengkel-bengkel itu juga akan melatih penurunan mesin sepeda motor, rancang bangun transmisi dan sistem kelistrikan, serta pemasangan peralatan sepeda motor listrik. Lebih dari itu, ada kontrol kualitas sepeda motor hasil konversi dan praktikum.
“Kondisi di lapangan ya, di bengkel-bengkel kami gunakan pelat merah dulu. Pemerintah sudah melakukan inisiasi dari BBM menjadi listrik. Kemudian diaudit kendaraan dinasnya akan dikonversi yang motor menjadi listrik, yang mobil menggunakan kendaraan baterai,” katanya.
Sementara program itu bagian dari inisiasi dari peningkatan keterampilan menghadapi green jobs melalui pelatihan dan sertifikasi. Hal itu juga akan dilaksanakan pada Februari 2025 dan dalam tahapan perekrutan peserta. “Ini green jobs yang coba kami berikan dari Kementerian ESDM sebagai lead-nya energi baru-terbarukan,” ujar Ahmad.
Sebelumnya, Kementerian ESDM berupaya meningkatkan tenaga terampil dalam energi terbarukan dan konservasi energi dengan menjalankan program pelatihan dan sertifikasi. Instansi itu menargetkan pelatihan dan sertifikasi yakni 3.500 orang untuk sektor ketenagalistrikan, kemudian sektor industri 3.650 orang.
Kementerian ESDM yang membidangi ketenagalistrikan, energi baru-terbarukan, dan konservasi energi, mengajak para stakeholder dalam rangka pelatihan dan sertifikasi. Tujuannya, agar pemanfaatan dari regulasi yang dibuat Kementerian ESDM maupun dari regulasi pendukung lainnya dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Pilihan Editor: Diduga Fasilitasi Kaesang Jet Pribadi, Kekayaan Gang Ye Mencapai Rp 49,6 Triliun