TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyebut 90 persen layanan yang terdampak peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 sudah berhasil dipulihkan.
”90 persen layanan prioritas sudah pulih,“ ucap Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kominfo, Hokky Situngkir kepada awak media di kantornya, Jumat, 9 Agustus 2024.
Menurut Hokky, rata-rata layanan prioritas sudah pulih, sisanya tinggal penanganan di internal pengampu layanan. “Karena Kominfo kan nggak bisa masuk ke layanan, itu kan dari masing-masing,” kata dia.
Namun, Dirjen Aptika yang baru dilantik untuk menggantikan Semuel Abrijani Pangerapan ini tidak merinci layanan prioritas apa saja yang berhasil dipulihkan. Diketahui insiden pembobolan PDNS ini sempat melumpuhkan layanan dari ratusan instansi pusat dan daerah.
Adapun terkait nominal kerugian yang dialami negara dan pihak-pihak terlibat, Hokky belum bisa memastikan angkanya. “Sampai sekarang belum ya, belum ada angka detail,” kata dia.
Sebelumnya, pada 20 Juni 2024, PDNS 2 di Surabaya yang dikelola Kominfo mengalami serangan siber ransomware. Serangan siber ransomware yang menyerang PDNS itu dinamakan Brain Chiper Ransomware, sejenis malware yang dirancang mengenkripsi data. Akibatnya, data-data penting di sejumlah lembaga publik nasional terkunci serta tidak dapat diakses.
Menyusul insiden peretasan ini, Dirjen Aptika Kominfo yang menjabat saat itu, Semuel Abrijani Pangerapan mengumumkan pengunduran diri dari jabatannya pada Kamis, 4 Juli 2024. Per Jumat, 19 Juli 2024, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, resmi melantik Hokky Situngkir sebagai Dirjen Aptika yang baru.
Pilihan Editor: Jokowi jadi Inspektur, Petugas Upacara 17 Agustus Bakal Glamping di IKN