TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menerima usulan pentingnya penetapan minyak jelantah sebagai komoditas. Dalam peta jalan transisi energi yang disusun oleh kementerian tersebut, pemerintah juga menargetkan hilirisasi minyak jelantah untuk memperkuat cadangan biofuel Indonesia.
Hal tersebut disampaikan oleh Asisten Deputi Delimitasi Zona Maritim dan Kawasan Perbatasan Kemenko Marves, Sora Lokita, dalam acara desiminasi naskah akademik Tata Kelola dan Tata Niaga Minyak Jelantah, di Hotel Pullman, Jakarta, Senin, 5 Agustus 2024.
“Naskah akademik ini menjadi titik tonggak baru yang sudah berhasil merangkum isu yang perlu diperhatikan. Dan saya yakin ini perlu didesiminasikan ke seluruh stakeholder agar berbagai pihak memahami kontennya,” kata Sora.
Sora mengakui selama ini minyak jelantah banyak dijual ke luar negeri. Menurut dia, hal itu merugikan industri biofuel dalam negeri. Ke depan, kata dia, Indonesia diproyeksikan memiliki industri hilirisasi minyak jelantah untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
“Dalam konteks ini Menko Marves juga sedang menyusun hilirisasi. Pastinya tidak akan menutup 100 persen, tapi kita akan coba cari formulasi yang paling win win solution,” ujarnya.
Selanjutnya: Dalam naskah akademik yang disusun....