Sarwo mengungkapkan hasil penyusunan neraca pangan, khususnya beras, didapatkan stok awal 4,1 juta ton dan perkiraan produksi dalam negeri 31,5 juta ton.
"31,5 juta ton ini perkiraan produksi dalam negeri, kalau tidak terkena banjir, kalau tidak terkena kekeringan, kalau tidak terkena hama dan penyakit," jelasnya.
Sarwo menyebutkan total ketersediaan beras hingga Desember 2024 diperkirakan mencapai sekitar 39,8 juta ton.
Dia menuturkan bahwa angka itu bisa tercapai apabila realisasi impor bisa tercapai sekitar 4,3 juta ton yang diakumulasikan dengan beras awal 4,1 juta ton dan produksi dalam negeri yang diperkirakan sebanyak 31,5 juta ton.
Sementara itu, kebutuhan konsumsi beras bagi masyarakat Indonesia dalam satu tahun tercatat sekitar 31,2 juta ton, sedangkan kebutuhan per bulan sekitar 2,6 juta ton.
Oleh karena itu, Sarwo berharap agar distribusi pupuk bersubsidi maupun ketersediaan pupuk nonsubsidi tetap tersedia dalam meningkatkan produktivitas pertanian dalam negeri.
ANTARA
Pilihan Editor: 7 Orang Terkaya di Dunia Periode Juli 2024, Bos Amazon Salip Pemilik Perusahaan LVMH