Menurut Suryawijaya, event kesenian itu tak hanya memberikan dampak secara langsung kepada pengusaha hotel. Tapi juga kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). “Kalau kita lihat kuartal I 2024 naik signifikan. Kalau kita lihat Produk Domestik Bruto Bali kuartal I 2024, itu naik mencapai 5,89 persen, hampir 6 persen. Mengalahkan ekonomi nasional yang 5,1 persen,” tutur dia.
Tempat wisata di Kabupaten Badung, seperti Kuta, Canggu, Uluwatu, Seminyak, Legian, Sanur, Gianyar, dan Ubud semakin menggeliat. Dia menyebut perkembangan sektor pariwisata tahun 2024 ini berkembang pesat dari tahun sebelumnya. Di sejumlah tempat itu dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. “Saya sangat optimistis, 2024 ini sangat bagus perkembangannya kalau dibandingkan dengan di 2023,” kata dia.
Suryawijaya menjelaskan, kini Bali mulai sarat dengan pembangunan. Mulai dari pembangunan akomodasi, hotel, apartemen, serta vila mulai menggeliat. Investasi yang masuk ke Bali mulai membaik. Termasuk ada penambahan modal asing (PMA), lokal, dan nasional melalui investasi.
“Beberapa negara mulai melirik Bali menjadi the most favorite tourist investment. Karena Bali dianggap aman, nyaman, dan harga masih terjangkau,” ucap dia.
Pilihan Editor: PLN Siagakan 1.470 SPKLU di 1.028 Titik selama Libur Idul Adha, Tersebar di 1.028 Titik