TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya, mengatakan perputaran ekonomi menjelang libur Idul Adha di Bali meningkat. Perputaran ekonomi itu semakin membaik ketika makin banyak pengunjung atau wisatawan domestik yang berkunjung.
Pengaruh kunjungan wisatawan ke Bali juga terlihat dari kepadatan penumpang pesawat yang mampir selalu penuh. “Khususnya kedatangan tamu-tamu domestik,” kata Suryawijaya melalui sambungan telepon pada Senin, 17 Juni 2024.
Hotel yang menjadi tempat inap pengunjung pun padat. Dia memperkirakan jumlah hotel yang dipadati para wisatawan dengan tingkat kepadatan di sejumlah hotel mencapai 70 hingga 90 persen. “Kalau saya rata-ratakan okupansi atau tingkat hunian (hotel) regional di Bali mencapai 80 persen. Itu sangat bagus kondisinya,” tutur dia.
Dengan angka 80 persen tingkat wisatawan mendiami hotel itu memberikan dampak cukup bagus terhadap perekonomian Bali. Perputaran ekonomi yang dilihat dari sektor pengunjung ke hotel bukan hanya karena libur Idul Adha. Namun ini juga ditunjang oleh libur panjang sekolah. “Karena kita tahu Bali sangat tergantung daripada sektor pariwisata,” tutur Suryawijaya.
Di samping itu, keramaian para pendatang di Bali itu tak lepas dari pagelaran berbagai event Kesenian Bali di kawasan Bajra Sandhi di Sumerta Kelod, Denpasar, Bali, yang dibuka sejak Sabtu, 15 Juni lalu. Kegiatan kesenian itu ikut pemicu banyaknya wisatawan masuk ke Bali. Kegiatan kesenian itu akan digelar selama satu bulan.
Selanjutnya: Menurut Suryawijaya, event kesenian itu tak hanya memberikan dampak....