Lukman menyebut, satu-satunya yang dapat mendukung rupiah hanyalah intervensi Bank Indonesia dan kembali menaikkan suku bunga pada pertemuan bulan ini. Tanpa kedua jalan itu, rupiah bisa makin ambrol. "Tanpa intervensi, rupiah bisa mendekati Rp 17 ribu."
Senada dengan itu, pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, Indeks Dolar AS selama libur Lebaran memang tercatat menguat. Terutama pasca rilis data inflasi konsumen AS atau CPI di Rabu malam. Data inflasi konsumen AS bulan Maret menunjukkan angka yang lebih tinggi dibandingkan ekspektasi pasar.
Walaupun memang pasar rupiah vs dolar AS tidak berjalan selama libur dan cuti bersama Lebaran. Namun, pergerakan kurs rupiah terhadap dolar AS tetap dapat dipantau.
"Inflasi AS yang masih sulit turun ini memicu penurunan ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS. Kebijakan pemangkasan mungkin tidak akan dilakukan pada rapat the Fed bulan Juni," kata Ariston.
Dia menambahkan, Indeks Dolar AS Jumat malam bergerak di kisaran 105,9. Sementara pada akhir pekan lalu, bergerak di kisaran 104.
"Ini mungkin bisa mendorong pelemahan rupiah lebih lanjut terhadap dolar AS di pembukaan pasca libur Lebaran di tanggal 16 April."
Pilihan Editor: Cek Kegiatan dan Promo Dufan Selama Libur Liburan