Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Risiko KPR Rumah, Lebih Mahal hingga Suku Bunga yang Tidak Stabil

Reporter

Editor

Laili Ira

image-gnews
Sebelum mengambil KPR, sebaiknya ketahui beberapa risiko KPR rumah. Di antaranya harganya yang jadi mahal dan suku bunga tidak stabil. Foto: Canva
Sebelum mengambil KPR, sebaiknya ketahui beberapa risiko KPR rumah. Di antaranya harganya yang jadi mahal dan suku bunga tidak stabil. Foto: Canva
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKredit Pemilikan Rumah atau KPR merupakan salah satu skema pembelian rumah yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Angka pangsa pasarnya mencapai hingga 75,89 persen dari total pembiayaan. Hal ini berdasarkan Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia.

Melansir dari laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), KPR adalah suatu  fasilitas kredit yang diberikan oleh perbankan kepada para nasabah perorangan yang akan membeli atau memperbaiki rumah. Ada dua jenis KPR yang saat ini berlaku di Indonesia, yakni KPR Subsidi dan KPR Non Subsidi.

KPR Subsidi diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. Kredit ini diatur oleh pemerintah, sehingga tidak semua orang bisa mendapatkannya. 

Adapun KPR Non Subsidi adalah kredit yang diperuntukkan bagi seluruh masyarakat. Ketentuannya diatur oleh Bank masing-masing tempat mengajukan KPR.

Meski KPR memiliki tujuan untuk mempermudah kepemilikan hunian yang layak, namun tetap ada risiko bagi orang yang memilih skema pembayaran ini. Berikut rangkuman informasi selengkapnya mengenai risiko KPR rumah.

Risiko KPR

1. Harga Lebih Mahal

Salah satu risiko KPR rumah adalah harga rumah yang menjadi lebih mahal. Hal ini karena KPR memiliki berbagai biaya tambahan, seperti bunga bulanan, dan lain sebagainya. 

Oleh karena itu, meski pada awalnya KPR membuat seseorang bisa mendapatkan rumah dengan biaya yang kecil, namun apabila dijumlahkan seluruhnya maka akan cukup besar.

2. Beban Keuangan

KPR berarti Anda meminjam sejumlah uang kepada kreditur untuk membeli rumah dan wajib dilunasi. Oleh karena itu, butuh komitmen dan konsistensi yang tinggi untuk bisa menyelesaikan pembayaran tersebut.

Apabila Anda menunggak atau telat membayar cicilan setiap bulannya, maka akan mendapatkan denda. Pembayaran KPR yang disertai bunga dan denda akan membuat cicilan semakin besar. Hal ini tentu meningkatkan beban keuangan.

3. Rumah Bisa Disita

Jika seseorang gagal melakukan pembayaran cicilan KPR secara konsisten, maka pihak bank berhak untuk mengambil alih kepemilikan rumah tersebut. 

Meskipun Anda juga memiliki hak atas rumah tersebut, namun pihak bank menjadi yang paling berhak karena status Anda secara tidak langsung berhutang kepada mereka. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karena itu, salah satu risiko KPR rumah adalah rumah yang bisa disita hingga dilelang. Jadi, pembayaran yang selama ini telah dilakukan akan hangus dan seperti menyewa rumah saja.

4. Riwayat Kredit Jadi Buruk

KPR memiliki jangka waktu kredit yang tidak sebentar. Oleh karena itu, Anda harus memiliki konsistensi dan komitmen yang tinggi untuk membayarnya dengan tepat waktu. 

Apabila kredit tidak dibayarkan tepat waktu atau hingga menunggak lama, akan berpotensi membuat riwayat kredit Anda di bank menjadi buruk. 

Hal ini dapat mempengaruhi kegiatan finansial Anda lainnya. Salah satunya, Anda tidak bisa lagi mengajukan pinjaman ke bank atau akan dipersulit ketika mengajukan kredit lain meski kepada bank yang berbeda dengan tempat mengambil KPR. Ini karena Anda memiliki riwayat kredit yang mandek atau tidak baik.

5. Bunga Bisa Berubah Jika Perekonomian Tidak Stabil

Risiko KPR rumah yang selanjutnya adalah nilai bunga kredit yang bisa berubah jika perekonomian negara tidak stabil. 

Suku bunga kredit rumah umumnya akan tetap sama di tahun pertama pembelian. Namun, setelah itu bisa berubah, naik ataupun turun, sesuai dengan kondisi pasar.

Terdapat beberapa peristiwa yang dapat mengakibatkan perekonomian jadi tidak stabil, salah satunya adalah kondisi sosial, seperti kerusuhan dan politik. Alhasil, masyarakat akan mendapatkan imbasnya melalui kenaikan suku bunga.

RADEN PUTRI

Pilihan Editor: Mengenal KPR Syariah dan Jenis Akadnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bank Mandiri Salurkan 3.534 Unit KPR Skema FLPP per Agustus 2024

6 hari lalu

Anak perusahaan Bank Mandiri berhasil mencatatkan kinerja yang solid sepanjang kuartal I-2024.
Bank Mandiri Salurkan 3.534 Unit KPR Skema FLPP per Agustus 2024

Bank Mandiri mencatat penyaluran unit KPR sebanyak 3.534 dengan skema FLPP per Agustus 2024.


OJK Luncurkan Peta Jalan Pengembangan LPIP, Dukung Penyaluran Kredit UMKM

6 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae saat ditemui di sela-sela acara The Finance Executive Forum di Jakarta Pusat pada Selasa, 14 November 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari
OJK Luncurkan Peta Jalan Pengembangan LPIP, Dukung Penyaluran Kredit UMKM

OJK resmi meluncurkan peta jalan pengembangan dan penguatan LPIP kemarin, salah satu tujuannya untuk mendukung penyaluran kredit ke segmen UMKM


Analisis Bank Indonesia: Pertumbuhan Kredit UMKM Kian Lesu

10 hari lalu

Ilustrasi UMKM makanan. ANTARA
Analisis Bank Indonesia: Pertumbuhan Kredit UMKM Kian Lesu

Data analisis uang beredar terkini Bank Indonesia memaparkan pertumbuhan kredit perbankan untuk UMKM makin lesu


BI Catat Pertumbuhan Kredit Perbankan Sebesar 11,40 Persen pada Agustus 2024

15 hari lalu

Konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) di Jakarta Pusat, Rabu, 18 September 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
BI Catat Pertumbuhan Kredit Perbankan Sebesar 11,40 Persen pada Agustus 2024

Bank Indonesia (BI) mencatat kredit perbankan tumbuh sebesar 11,40 persen pada Agustus 2024. Jumlah tersebut dinilai tergolong kuat.


Pengertian Credit Scoring dan Dampaknya bagi UMKM?

19 hari lalu

Pekerja tengah menyelesaikan pembuatan kemeja pada sebuah konveksi kawasan Pusat Industri Kecil Penggilingan, Jakarta, Senin, 28 Agustus 2023. Dari sisi segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pertumbuhan kredit mencapai 7,59 persen yoy pada Juli 2023, terutama ditopang oleh segmen mikro. Tempo/Tony Hartawan
Pengertian Credit Scoring dan Dampaknya bagi UMKM?

Credit scoring adalah metode penilaian yang digunakan oleh lembaga keuangan untuk menentukan kelayakan kredit UMKM.


SOBP OJK: Kinerja Perbankan di Triwulan III Baik Seiring Membaiknya Ekonomi Domestik

24 hari lalu

SOBP OJK: Kinerja Perbankan di Triwulan III Baik Seiring Membaiknya Ekonomi Domestik

Hasil sigi ini menemukan responden makin optimistis bahwa kinerja perbankan akan semakin baik pada triwulan III 2024.


20 Anggota DPRD Bangkalan Gadaikan SK Jabatan, Benar Bisa Jadi Jaminan Kredit di Bank?

26 hari lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
20 Anggota DPRD Bangkalan Gadaikan SK Jabatan, Benar Bisa Jadi Jaminan Kredit di Bank?

Anggota DPRD Bangkalan, Madura ramai-ramai menggadaikan SK jabatan mereka sebagai jaminan untuk pengajuan kredit di bank.


Belasan Anggota DPRD Kota Malang Gadaikan SK Pelantikan ke Bank Jatim, Siapa Saja?

28 hari lalu

Ilustrasi Kredit Perbankan. shutterstock.com
Belasan Anggota DPRD Kota Malang Gadaikan SK Pelantikan ke Bank Jatim, Siapa Saja?

Anggota DPRD Kota Malang diduga meminjam kredit perbankan antara Rp 1 miliar sampai Rp 2 miliar dengan durasi pelunasan selama satu periode jabatan mereka.


Kelas Menengah Kian Terhimpit, Belanja Rumah Tak Lagi jadi Prioritas?

32 hari lalu

Pengunjung melihat maket perumahan pada pameran Indonesia Properti Expo 2022 di JCC, Jakarta, Ahad, 20 November 2022. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melihat pameran Indonesia Property Expo (IPEX) 2022 dapat menjadi peluang untuk mendorong perekonomian sekaligus mengentaskan backlog atau kekurangan perumahan yang masih tinggi, yakni 12,75 juta unit. ANTARA/Rivan Awal Lingga
Kelas Menengah Kian Terhimpit, Belanja Rumah Tak Lagi jadi Prioritas?

BPS mencatat terjadi pergeseran prioritas belanja kelas menengah, pengeluaran perumahan menurun. Beberapa warga kelas menyebut belanja rumah bukan lagi prioritas


Promo Seru Kartu Kredit Bank Mandiri di Japan Travel Fair 2024

35 hari lalu

Baris pertama, kiri ke kanan: 
Mr. Agung Gunawan, Senior Promotion Manager Kota Kasablanka, Mr. Budi Kusmawardi, Director of Travelport Indonesia, Mr. Yasushi Masaki, Ambassador of Japan to The Republic of Indonesia , Ms Tamaki Hatakenaka, Executive Director JNTO Jakarta Office, Mr. Noorman Andrianto, Vice President Credit Cards Group PT Bank MANDIRI (Persero) Tbk, Mr. Takumi Takahashi, President Director JCB Indonesia. 

Baris kedua, kiri ke kanan: 
Mr. Makmun Hamsa, General Manager of Eva Air, Mr. Tony Sham, Country Manager Indonesia of  Cathay Pacific, Mr. Norimasa Yamazaki, Chief Representative of All Nippon Airways, Mr. Fujiwara Kazuyoshi, Country Manager of Japan Airlines, Mr. John Wesley Kaban, Route Management Division Head of Garuda Indonesia, Ms. Dian Anggriani Hidayat, Area Manager Indonesia of Philippine Airlines. Dok. Bank Mandiri
Promo Seru Kartu Kredit Bank Mandiri di Japan Travel Fair 2024

Bank Mandiri terus memperkuat komitmennya dalam memberikan layanan unggulan kepada nasabah dengan berkolaborasi bersama Japan National Tourism Organization (JNTO) Jakarta dalam ajang Japan Travel Fair (JTF) 2024