TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk. belum berencana untuk menaikkan suku bunga, walaupun Bank Indonesia telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis points.
Direktur Utama CIMB Niaga, Lani Darmawan, mengatakan bahwa perusahaan masih akan memantau perkembangan biaya yang harus dibayarkan untuk setiap dana yang dihimpun atau cost of fund (CoF). Dia mengatakan, CIMB Niaga tidak akan menaikkan suku bunga jika rate loan tak naik.
"Sejauh CoF tidak ada kenaikan, bank mengusahakan tidak ada kenaikan rate loan," katanya kepada Tempo pada Senin, 29 April 2024.
Saat ini, perusahaan memutuskan untuk memonitor perkembangannya terlebih dahulu. Dia menyebut, dampak kenaikan suku bunga acuan memang belum terlihat karena baru diterapkan.
"Kami lihat dalam 1 sampai 3 bulan," tuturnya.
Namun jika CoF naik, kata Lani, CIMB Niaga bisa saja menaikkan suku bunga. "Ya, mau tak mau, suku bunga kredit juga akan naik."
Di samping itu, CIMB Niaga juga akan memonitor performa kredit, apakah lancar atau macet. "Performance loan juga harus dimonitor, terutama untuk nasabah dengan bunga loan lebih tinggi."
Sebelumnya, BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024. "Rapat Dewan Gubernur BI pada 23 dan 24 April 2024 memutuskan untuk menaikkan BI rate sebesar 25 basis points menjadi 6,25 persen," kata Gubernur BI Perry Warjiyo.
Kenaikan suku bunga ini, kata Perry untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari kemungkinan memburuknya risiko global. Selain itu, juga sebagai langkah pre-emptive dan forward looking guna memastikan inflasi tetap dalam sasaran.
Pilihan Editor: TKN Prabowo-Gibran Klaim Siap Kolaborasi untuk RAPBN 2025 Jika Diminta Jokowi